KETIK, SURABAYA – Guna meningkatkan kemampuan literasi anak-anak pinggir rel, 6 mahasiswi Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membentuk program bernama Lentera Rel.
Bersama komunitas Wepose, Hafsah Aafiyah, Ayra Siti Subqya, Rafaela Nisita, Nazira Fatimah, Karunia Syifa, dan Cherly Luthfiana melakukan pendampingan pada anak-anak dengan melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan budaya literasi. Contohnya membaca, menulis, dan mengeja di wilayah pinggiran rel Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Salah satu tim, Cherly Luthfiana menjelaskan, program ini sebagai pelengkap kegiatan-kegiatan yang ada di komunitas Wepose. Sebuah komunitas besar yang peduli pada hak-hak anak, termasuk pengembangan dan pemberdayaan mereka.
Di Lentera Rel, Cheryl dan teman-teman melakukan pendampingan kepada anak-anak berusia sekitar 4-8 tahun supaya mengetahui perkembangannya secara individual di bidang literasi.
"Kami melakukan pendampingan mendetail terkait perkembangan mereka. Mereka masih kurang banget untuk membaca, menulis, dan mengeja. Akses mereka juga kurang," terang Cheryl pada Ketik.co.id ketika ditemui dalam acara Sociovation, Jumat, 16 Mei 2025.
Cheryl dan tim akan membuat laporan per minggu untuk memantau perkembangan individu anak-anak. Pendampingan ini, lanjut Cheryl, akan berlangsung selama 1 tahun.
Sedikit berbeda dengan program Wepose, Lentera Rel menggunakan pendekatan lebih fleksibel. Cheryl dan tim menekankan pendampingan personal to personal untuk memantau perkembangan anak-anak.
"Misalnya kalau Wepose hanya hadir di satu tempat semacam balai desa gitu setiap minggu ada pertemuan. Kalau kami nggak di satu tempat saja, tapi menjangkau anak-anak lain yang nggak bisa ke sana, jadi lebih fleksibel dan personal to personal," imbuhnya.
Sebagai informasi, program Lentera Rel ini dipamerkan dalam acara Sociovation yang digelar Prodi Sosiologi Unesa. Tak hanya Cheryl dan tim, ada lebih dari 60 tim dari mahasiswa Sosiologi Unesa meluncurkan berbagai inovasi berbasis sosial .
Semua inovasi tersebut berkelanjutan dan memegang prinsip Spesific, Measurable, Achieveble, Relevan, Time Base (SMART) yang berguna bagi masyarakat sekitar. (*)