KETIK, PACITAN – Senyum sumringah menghiasi wajah warga Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Pacitan.
Uang ganti untung dari Pemkab atas lahan terdampak proyek pembangunan jalan strategis Srau-Watukarung resmi disalurkan pekan lalu.
Tak tanggung-tanggung, banyak warga yang mendadak jadi jutawan berkat proyek ini.
Pada tahap akhir ini, proyek jalan tinggal 450 meter dengan luas pembebasan lahan mencapai 3.419 meter persegi.
Anggaran ganti rugi sebesar Rp1,2 miliar. Total keseluruhan anggaran yang digelontorkan Pemkab diangka Rp4 miliar.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Pacitan, Heru Tunggul, menyampaikan warga sangat antusias menerima uang ganti untung.
Bahkan, banyak dari mereka sudah menyiapkan rencana memanfaatkan dana tersebut untuk membuka usaha baru.
"Ini tahapan terakhir, yakni penyaluran uang ganti untung. Ada yang sudah berencana bangun warung, restoran, dan usaha lainnya. Ini membuka peluang ekonomi baru di Watukarung,” ujar Heru kepada Ketik.co.id, Selasa, 25 Maret 2025.
Heru juga menambahkan, proyek ini berpotensi menimbulkan efek berganda atau multiple effect yang mendorong geliat ekonomi lokal.
“Jadi uangnya itu jadi berkah. Karena ada multiple effect, jangan-jangan ada yang pengen ke Solo,” candanya, merujuk pada akses yang lebih luas berkat jalur baru ini.
Diketahui, kompensasi yang diterima warga pun terbilang fantastis. Harga tanah semula diangka Rp200-300 ribu per meter persegi, usai dihitung appraisal ternyata Rp300-400 ribu per meter persegi.
Beberapa warga bahkan menerima kompensasi hingga ratusan juta rupiah. “Alhamdulillah dapat uang ganti untung sampai Rp104 juta rupiah. Bisa buat modal usaha,” kata Sukiman, salah satu warga penerima kompensasi.
Proyek jalan Srau-Watukarung ini diharapkan menjadi akses vital yang mempercepat mobilitas warga dan wisatawan. Jalur ini menghubungkan Pantai Srau yang eksotis dengan Pantai Watukarung yang terkenal sebagai surga peselancar.
Dengan cairnya dana ganti untung ini, geliat ekonomi baru di Watukarung tampaknya mulai terasa. (*)