Gema Suba dan Wartawan Halsel Usul Boki Fatimah Jadi Pahlawan Nasional, Pemda Diminta Beri Dukungan

Jurnalis: Mursal Bahtiar
Editor: M. Rifat

10 Februari 2025 11:35 10 Feb 2025 11:35

Thumbnail Gema Suba dan Wartawan Halsel Usul Boki Fatimah Jadi Pahlawan Nasional, Pemda Diminta Beri Dukungan Watermark Ketik
M. Husni Muslim Ketua Gema Suba Halsel (Foto: Mursal Bahtiar/Ketik.co.id)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Generasi Muda Kesultanan Bacan (Gema Suba) bersama wartawan mengajak Pemerintah Daerah Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara turut serta jadikan Boki Fatimah sebagai pahlawan nasional.

Ketua Gema Suba M. Husni Muslim mengatakan, semangat menjadikan Boki Fatimah sebagai pahlawan nasional merupakan upaya yang telah lama dibangun.

Meski beberapa kali bersama para wartawan di Halmahera Selatan menggelorakan semangat tersebut, sampai saat ini semangat itu belum terpenuhi karena mengalami beberapa hambatan. Salah satu dari hambatan tersebut yakni belum adanya campur tangan pemerintah daerah terkait usulan tersebut.

"Semangat ini sudah digelorakan Gema Suba dan rekan-rekan wartawan Halsel sejak tahun 2019 silam. Bahkan semangat itu semakin membara ketika dihelat pelantikan saudara Samsir Hamajen sebagai ketua PWI Halsel kala itu. Namun, dalam perjalanannya, perjuangan ini mengalami kembang kempis dan akhirnya terhenti sejenak," jelas Husni

"Untuk itu, diperlukan kerjasama dan kekompakan dari berbagai elemen terutama pemerintah daerah untuk mewujudkan mimpi besar ini," sambungnya Selasa 9 Februari 2025.

Sementara ini kata Husni, insan pers di Halsel masih dirundung duka atas meninggalnya wartawan Sahril Helmi dalam kecelakaan laut. Namun bagi Husni, kesedihan itu tidak menyurutkan semangat menjadikan Boki Fatimah sebagai pahlawan nasional di dunia jurnalis.

Bahkan Husni menyebut, usulan tersebut harus mendapat perhatian khusus yang lebih serius dari berbagai kalangan.

Husni yang juga pemerhati budaya ini mengurai peristiwa kematian Sahril Helmi yang jasadnya ditemukan pada 8 Februari yang hampir bersamaan dengan Hari Pers Nasional 9 Februari 2025.

Menurutnya, kejadian itu menyimpan pesan esoterik yang harus dijadikan spirit berbagai kalangan khususnya para jurnalis yang di Halsel.

"Segala yang telah terjadi dan yang akan terjadi sudah menjadi qadarullah dan sudah tercatat di lauhil mahfudz. Maka antara ditemukannya mayit sang wartawan pada tanggal 8 Februari dan hari jadi Pers Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 9 Februari sejatinya terselip pesan esoterik dibaliknya yang harus menjadi spirit bagi kita semua khususnya para jurnalis Halmahera Selatan untuk mewujudkan sang Boki Fatimah sebagai pahlawan nasional," ungkapnya.

Sebagai informasi, Husni beberkan, sejak tahun 2022, telah ditetapkan kurang lebih 2 makam dan beberapa peninggalan sejarah Kesultanan Bacan menjadi cagar Budaya yang seluruhnya diusulkan oleh pihak Gema Suba.

"Atas usulan Gema Suba maka makam Boki Fatimah yang terletak di atas bukit Borero, Jeret Ompu Asal, Benteng Barnaveld, Masjid Sultan, Kedaton Kesultanan Bacan dan beberapa cagar budaya lainnya sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan ditempatkan Juru Pelihara pada setiap cagar budaya tersebut," papar Husni. (*)

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan Maluku Utara M Husni Muslim Gema Suba Boki fatimah