Gubernur Khofifah Komitmen Bersama OJK Sukseskan Program Pemerintah Pusat, Terbukti Jatim Ungguli Nasional

6 Mei 2025 12:27 6 Mei 2025 12:27

Thumbnail Gubernur Khofifah Komitmen Bersama OJK Sukseskan Program Pemerintah Pusat, Terbukti Jatim Ungguli Nasional
Gubernur Khofifah memuji dan bangga melihat produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Jatim (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar daerah menjadi kunci kemajuan ekonomi bangsa.

Itu disampaikannya dalam sharing session pengembangan ekonomi Jatim pada Rakor Kantor OJK Daerah bersama Dewan Komisioner OJK di Kantor OJK Jatim, Jalan Pemuda Surabaya, Senin 5 Mei 2025.

Gubernur Khofifah menyebut kolaborasi dan sinergitas bagai para Avengers melawan Thanos. Mereka berhasil melawan Thanos ketika berkolaborasi seperti kisah film Avengers.

"Semua itu penuh perjuangan, kolaborasi dan sinergitas. Artinya, untuk memajukan ekonomi bangsa perlu kolaborasi yang kuat. Dan, yang saat ini memiliki keserupaan, tantangan ekonomi global ibarat Thanos, kita bisa kalahkan itu kalau berkolaborasi dan bersinergi," ujar Gubernur Khofifah.

Lanjut Khofifah, kolaborasi sudah dilakukannya sejak periode pertama memimpin Jatim bersama Wakil Gubernur (Wagub) Emil Elestianto Dardak. Semangat kolaborasi yang diejawantahkan antara lain program 'Misi Dagang, yang mempertemukan pelaku ekonomi antar daerah atau provinsi.

"Saat mengawali kepemimpinan di Jatim, saya menyisir titik-titik yang menjadi sumber penyumbang ekonomi di Jatim. Perdagangan antar pulau besar sekali perannya. Saya usul kepada kawan-kawan untuk menyelenggarakan misi dagang, pertemukan trader dan buyer," katanya.

Melalui program tersebut, lanjut Khofifah, menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Jatim sekaligus provinsi mitra. 

Upaya-upaya ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jatim. Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS rilis 5 Mei 2025, Jatim pada kuartal 1 atau Q1-2025 tumbuh 5 persen (y-o-y), angka ini melebihi nasional yakni 4,87 persen atau naik 0,19 persen dibanding Q1- 2024 (4,81 persen).

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 10,40 persen.

“Sementara untuk PDRB Jatim didominasi oleh Industri Pengolahan (31,42 persen), Perdagangan (18,70 persen), Pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen) dan Akomodasi Mamin (6,24 persen),” jelasnya.

Gubernur Khofifah juga menjelaskan capaian realisasi investasi Jatim dalam 6 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, capaiannya mencapai Rp147,3 triliun meningkat 1,5 persen dari tahun 2023.

Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai Rp147,3 triliun. 

"Saya kira investasi kita dari data sangat positif. Secara nasional capaian investas kita berkontribusi sebesar 8,6 . Ini semua bisa terjadi karena itu tadi, kolaborasi dan sinergi bersama," ucapnya.

Di kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak seluruh kepala daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama membangun perekonomian bangsa. Sebab menurutnya, semangat Presiden RI Prabowo Subianto mewujudkan Indonesia Swasembada Pangan hanya akan terjadi bila ada kolaborasi antar daerah.

"Potensi dari alam itu peluangnya sangat besar sekali. Di Jatim saat ini sudah dihasilkan 13 ton gula per hektar. Sementara nasional baru 5 ton per hektar. Kalau daerah lain bisa berkolaborasi, mereplikasi apa yang sudah dilakukan oleh Jatim. Insyaallah tahun ini, hitungan saya kita bisa swasembada gula," tegasnya, optimis.

"Untuk daging sapi juga sama. Jatim sudah menghasilkan 5 juta ekor sapi potong, tertinggi di Indonesia. Kenapa tinggi karena di Jatim ada Balai Besar Inseminasi Buatan ( BBIB). Milik Kementan tetapi lokasinya di Jawa Timur sehingga peternak Jatim memiliki peluang besar belajar teknologi peternakan terutama sapi. Kalau daerah lain belajar di sini, Insyaallah dalam 3 tahun Indonesia bisa swasembada daging," tambahnya lagi.

Gubernur Khofifah juga berkomitmen bersama OJK untuk turut menyukseskan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo. Kehadiran OJK dapat menjadi guidance bagi koperasi yang belum bisa menentukan unit usahanya. Karena anggaran yang digelontorkan bisa mencapai Rp5 miliar per desa/kelurahan.

"Para kades dan lurah se-Jatim kami undang untuk mendapat arahan langsung dari Menko Pangan, Mendes, wamendagri, wamen BUMN serta Wamen Koperasi. Bahkan kami juga sudah bahas bersama Dekopinwil dan semuanya setuju serta merekomendasikan agar OJK bersama menguatkan pelaksanaan Koperasi Merah Putih," lanjutnya.

"Karena mereka butuh pèndampingan untuk buka unit usaha apa. Kalau dibuka saja dua unit, LPG 3 kg dan agen pupuk. Saya kira mereka bisa untung dan berkembang," pungkas Khofifah. (*)

Tombol Google News

Tags:

UMKM OJK pasar global Khofifah Indar Parawansa misi dagang