Hadapi Teknologi AI, JMS 2023 Ungkap Peluang dan Tantangan Bisnis Media

Jurnalis: Naufal Ardiansyah
Editor: Marno

25 Mei 2023 06:49 25 Mei 2023 06:49

Thumbnail Hadapi Teknologi AI, JMS 2023 Ungkap Peluang dan Tantangan Bisnis Media Watermark Ketik
Jatim Media Summit 2023 di Surabaya. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Jatim Media Summit 2023 yang diinisiasi oleh Beritajatim.com bersama Suara.com dengan dukungan International Media Support (IMS) digelar selama dua hari, Rabu-Kamis (24-25/5/2023) di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya.

Forum yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ini mengungkap peluang dan tantangan pengembangan bisnis media di Jawa Timur.

CEO Suara.com, Suwarjono berharap agar acara ini dapat memberikan solusi bagi media di Jatim untuk berkolaborasi dan berkembang bersama-sama.

"Harapannya kita bisa membuat solusi sehingga media di Jatim bisa bangkit bersama-sama menghadapi tantangan, dan kita bersama-sama saling bantu," katanya.

Ia mencontohkan satu tokoh dunia yang berani mengambil alih media yang nyaris bangkrut. Setelah diambil alih, ia merombak dan menjadikan perusahaan media tersebut menjadi berkembang.

"Dia memindahkan perusahaan yang awalnya publisher menjadi teknologi, dan mengubah media yang awalnya lokal media menjadi media global dengan mengoptimalkan teknologi," ujar Suwarjono.

Jatim Media Summit 2023 sesi I menghadirkan pembicara, antara lain Amir Suherlan dari Wavemaker Indonesia, Direktur Microsoft Indonesia, Ajar Edi, Managing Partner Inventure Yuswohady, dan Anggota Dewan Pers Sapto Anggoro.

Amir Suherlan menyebutkan bahwa konsumen internet memiliki kecenderungan lebih banyak berasal dari generasi milenial.

"Konsumsi internet akan lebih banyak generasi milenial. Tantangan dan peluang paling besar adalah konten dan distribusi," kata Amir.

Foto Sesi talkshow Jatim Media Summit Day 2. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)Sesi talkshow Jatim Media Summit Day 2. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)

Sementara itu, untuk format digital, Amir membeberkan bahwa tantangan yang perlu dihadapi media adalah teknologi yang digunakan untuk membangun berbagai hal yang dibutuhkan.

Lebih lanjut, Direktur Microsoft Indonesia, Ajar Edi menjelaskan terkait ekonomi digital. Menurutnya, ada 4 pilar dalam ekonomi digital, yaitu e-commerce, fintech, mobility, dan digital media.

"Teknologi berperan untuk masa depan keberlanjutan. Dengan ekonomi digital yang kuat, Indonesia butuh 9 juta kemampuan digital. Digital transformasi memberikan kesetaraan," ungkap Ajar Edi.

Untuk mendukung bisnis, kata Ajar Edi, media perlu memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Edi menilai, perkembangan teknologi tersebut bisa membantu media untuk berkolaborasi menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer.

Di sisi lain, Inventure Yuswohady memaparkan bahwa tantangan terbesar pasar saat ini adalah millenial distraction, di mana saat ini konten visual menjadi hal yang penting.

"Generasi Z itu tidak suka teks. Buku tidak jadi sumber pengetahuan. Tapi generasi Z itu konsumsi pengetahuan lewat YouTube. Terjadi millennial distruction, produk yang tidak sesuai dengan millennial akan hilang," bebernya.

Lebih dari itu, Dewan Pers, Sapto Anggoro mengingatkan agar penggiat media dapat membuat konten dengan benar dan menghindari berita hoax.

"Tolong bahan dasar konten itu tolong anda bikin yang benar, kalau anda bikin hoaks maka konten depan akan mendapatkan konten hoaks," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jatim Media Summit JMS 2023 Media Lokal AI Artificial Intelligence