Hamas Tolak Tawaran Gencatan Senjata Sementara dari Israel untuk Bebaskan Sandera

Jurnalis: M. Rifat
Editor: Mustopa

21 Desember 2023 14:39 21 Des 2023 14:39

Thumbnail Hamas Tolak Tawaran Gencatan Senjata Sementara dari Israel untuk Bebaskan Sandera Watermark Ketik
Suasana kamp pengungsian Jabalia, Palestina usai dibom Israel (20/12/2023). (Foto: Ali Jadallah/Anadolu Agency)

KETIK, JAKARTA – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas menolak gencatan senjata sementara dengan Israel. Hal itu terungkap melalui sumber pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Reuters.

Sumber itu mengungkapkan sikap Hamas tersebut disampaikan pada negosiasi dengan Israel di Kairo, Mesir Kamis (21/12/2023).

Negosiasi itu langsung dihadiri pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang tiba di Kairo, Mesir, pada Rabu (20/12/2023) waktu setempat. Sementara Israel diwakili oleh petinggi badan intelijen negara itu, Mossad.

Hamas ingin Israel menyetop agresi ke Palestina secara permanen sebagai syarat pembebasan sandera.

Sumber Reuters membocorkan pembicaraan berlangsung alot. Pemimpin milisi Jihad Islam juga direncanakan bakal datang ke Mesir beberapa hari ke depan untuk pembicaraan kemungkinan berakhirnya konflik.

Dilansir dari CNN, Juru Bicara Gedung Putih John Kirby tetap optimistis negosiasi antara Hamas dan Israel menemukan kesepakatan soal gencatan senjata sementara. "Terdapat pembicaraan dan negosiasi yang sangat serius dan kami berharap akan membuahkan hasil," ucapnya.

Israel sebelumnya mengajukan permintaan pembebasan 40 sandera Hamas dengan imbalan gencatan senjata selama sepekan, seperti dilansir dari CNN.

Meski demikian, penasihat media Hamas Taher Al Nono menyatakan kepada Reuters bahwa Hamas tidak ingin mendiskusikan pembebasan sandera Israel sampai negara Zionis itu mengakhiri agresi militer di Gaza sehingga bantuan kemanusiaan bisa masuk.(*)

Tombol Google News

Tags:

Palestina Israel Hamas gencatan senjata