KETIK, JEMBER – Beras merupakan bahan pangan pokok yang tidak lepas dari kebutuhan sehari-hari. Akhir-akhir ini di Kabupaten Jember harga beras terus merangkak naik hingga mencapai Rp 16.000 per kilogram.
Pantauan di Pasar Tanjung, dalam satu bulan terakhir harga beras terus naik. Masyarakat banyak yang mengeluhkan pengeluaran membengkak gara-gara harga beras yang kian mahal. Bahkan ada yang mengaku jika memilih membeli beras yang gradenya lebih rendah untuk memangkas pengeluaran.
“Saya biasanya beli yang premium, tapi sekarang karena mahal lebih memilih membeli beras yang biasa yang lebih murah,” kata Lutfi, salah satu pembeli di Pasar Tanjung.
Sementara, salah satu toko beras, UD Utama Sari menyampaikan bahwa beras terus naik secara bertahap sebanyak dua ratus rupiah hingga diakumulasi naik sebanyak Rp 2.000 per kilogram.
“Beras yang kualitas premium harganya ada Rp 15.800, kualitas yang biasa ada Rp 14.500. Ada yang curah atau polosan Rp 12.500 per kilo tapi itu sudah habis,” urai Hamidah, pemilik toko beras di Pasar Tanjung.
Menurut dia, kenaikan harga beras itu karena menyesuaikan dengan harga dari selep beras. Penyebabnya karena saat ini belum memasuki masa panen raya, sehingga pasokan beras semakin menipis.
“Perkiraan panen raya bulan Maret, setelah itu harganya pasti berangsur turun kembali normal,” ujarnya.
Namun, waktu tersebut berbarengan dengan Bulan Ramadhan dimana banyak harga bahan pokok naik, terutama beras. Terkait itu, Hamidah tidak bisa memprediksi apakah harga beras akan terus naik atau turun.
“Tapi kalau sudah panen raya mulai turun semoga saja harganya bisa stabil. Untuk saat ini stok beras di selep-selep masih ada dan belum habis,” tutupnya.(*)