KETIK, MALANG – Harga komoditas telur yang berasal langsung dari peternak di Kota Malang mengalami penurunan. Terkini, harga telur menyentuh Rp22.000 per kilogram.
Somad, pemilik peternakan ayam petelur di Wonokoyo menjelaskan, pada sekitar 9 Maret 2025, harga telur masih Rp23.000-24.000 per kilogram.
"Kalau yang mempengaruhi kenaikan harga biasanya momen mau lebaran. Tapi kali ini cenderung turun," ujarnya, Kamis 13 Maret 2025.
Jumlah telur yang dihasilkan di kandang miliknya mencapai 300 kilogram per hari. Diketahui bahwa penurunan harga telur disebabkan oleh permintaan dari masyarakat yang cenderung kurang.
"Menurunnya karena permintaan kurang, biasanya serapannya kurang. Di sini ada 6000 ayam. Biasanya untuk telurnya ada yang ambil," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan penurunan harga telur tidak berpengaruh dengan harga di pasaran yang cenderung masih tinggi. Beberapa hari yang lalu saat peninjauan pasar bersama TPID, harga telur menyentuh Rp28.000 per kilogram.
"Di kandang ayam petelur, harga telur sekarang turun tapi di pasar harganya tetap tinggi. Nanti akan kita cek di pasar. Di sini hari ini Rp22.000," jelas Wahyu.
Pihaknya akan melakukan pemantauan dan intervensi untuk memastikan harga bahan pokok stabil menjelang lebaran. Namun untuk ketersediaan telur sendiri telah dipastikan aman.
"Stok Alhamdulillah semua aman. Cabai, telur kita masih aman sampai 300 kilo per hari. Permintaan juga tetep ada tapi tetap tersedia," tutupnya.(*)
