KETIK, BLITAR – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Blitar terus berinovasi dalam mengangkat potensi ekonomi daerah. Mengusung konsep Pendopo Nusantara, Hipmi Kota Blitar berhasil meraih Juara 1 Hampers Challenge 2025 yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Timur dan BPD Hipmi Jawa Timur.
Pendopo Nusantara merupakan konsep yang diinisiasi Hipmi Kota Blitar sebagai bagian dari visi “Jawa Timur Gerbang Nusantara Baru”. Konsep ini diwujudkan dalam bentuk hampers berisi berbagai produk unggulan Kota Blitar, seperti cookies, batik, kendang jimbe, kerajinan kayu, clothing, kopi, dan produk kreatif lainnya.
Ketua Hipmi Kota Blitar, Yogi Rosdianta, mengungkapkan bahwa konsep ini tak hanya berhenti pada hampers, tetapi juga menjadi langkah awal mendukung program Blitar Trade Center (BTC) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Blitar.
“Kami ingin menjadikan Kota Blitar sebagai ‘Pendopo’ dalam sektor perdagangan. Di dalamnya, tersedia berbagai macam produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik nasional maupun internasional,” ujar Yogi Rosdianta, Sabtu, 22 Maret 2025.
Melalui Pendopo Nusantara, Hipmi Kota Blitar akan mempromosikan produk-produk unggulan daerah ke berbagai wilayah melalui berbagai strategi, seperti misi dagang, business matching, dan kolaborasi dengan Pemkot Blitar serta Pemprov Jawa Timur.
“Harapannya, Kota Blitar semakin berkembang, sektor perdagangan meningkat, pelaku usaha semakin sejahtera, dan lapangan pekerjaan semakin tumbuh. Fokus kami adalah mendorong produk-produk lokal agar lebih dikenal luas,” tambahnya.
Ketua Umum BPD Hipmi Jawa Timur, Ahmad Salim Assegaf (ASA), turut mengapresiasi inovasi Hipmi Kota Blitar dalam ajang Hampers Challenge 2025.
“Selamat kepada Hipmi Kota Blitar atas prestasi yang luar biasa ini. Hampers yang mereka buat tidak hanya menarik, tetapi juga mampu menggambarkan kekayaan produk lokal Kota Blitar. Semoga konsep Pendopo Nusantara bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain,” ungkap ASA.
Dengan kemenangan ini, Hipmi Kota Blitar semakin optimistis dalam mengembangkan sektor perdagangan dan memberdayakan UMKM lokal, sekaligus menjadikan Kota Blitar sebagai pusat perdagangan yang berdaya saing tinggi.(*)
