KETIK, MALANG – Ian Antono, gitaris God Bless mendapatkan Anugerah Sabda Budaya sebagai pelaku seni musik dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya. Rupanya personel salah satu band legendaris itu punya kenangan manis dengan Kota Malang.
Ian Antono lahir dan besar di Kota Malang, tepatnya berada di Jalan Natuna yang merupakan kediamannya. Dari Kota Malang pula, Ian mulai bermain musik.
"Kota Malang berkesan sekali bagi saya karena lahir, dibesarkan, dan bisa main musik dari Kota Malang. Dulu kakak main band semua," ujar Ian, Selasa 5 November 2024.
Tak jarang lagu-lagu yang ia ciptakan terinspirasi dari kisah hidupnya selama tinggal di Kota Malang. Sebelum bergabung dengan God Bless, Ian sempat bergabung dengan band lain. Namun sejak berada di God Bless lah keterampilannya menciptakan lagu mulai terasah.
Ian Antono saat tampil bersama Kris Dayanti di Anugerah Sabda Budaya FIB UB. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
"Saya menciptakan lagu baru sejak masuk God Bless. Di sekitar tahun 1974 atau 1975 itu baru berani bikin lagu sendiri. Tadinya tidak pernah," sambungnya.
Penghargaan Anugerah Sabda Budaya baginya menjadi motivasi untuk kembali berkarya setelah lama vakum. "FIB ini luar biasa. Awalnya saya diundang ke sini gak percaya, katanya dapat penghargaan. Jadi luar biasa sekali," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa God Bless telah memberikan banyak pengaruh bagi kehidupannya. "Arti God Bless segalanya bagi saya. Saya hidup dari sini, mungkin nanti saya berhenti juga dari sini. Kami sudah bukan seperti grup lagi tapi persaudaraannya deket banget," lanjutnya.
Ian berharap band-band muda tidak mudah menyerah dalam berkarya. Kunci untuk menjadi musisi sukses ialah kerja keras. Bahkan karir God Bless pun tidak selalu berada di jalan yang mulus.
"Kunci menjadi musisi sukses itu kerja keras, jangan bosan. Misal gagal pertama, jangan berhenti. Awal-awal pasti berat tapi lama-lama bisa," tutupnya.