Imbau Masyarakat Tenang, Ansor Bondowoso Minta LBH Kaji Flyer Loker Syarat Lepas Jilbab

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Muhammad Faizin

14 Juli 2024 20:39 14 Jul 2024 20:39

Thumbnail Imbau Masyarakat Tenang, Ansor Bondowoso Minta LBH Kaji Flyer Loker Syarat Lepas Jilbab Watermark Ketik
Ketua PC GP Anshor Bondowos, Luluk Haryadi (Tangkapan layar di IG PC GP Anshor Bondowoso)

KETIK, BONDOWOSO – Viralnya flyer lowongan pekerjaan (Loker) dari toko roti Connato, yang mempersyaratkan bersedia membuka hijab. 

PC GP Ansor Bondowoso angkat bicara perihal ini. Bahkan menurut ketua PC GP Ansor Luluk Haryadi mengatakan banyak tekanan yang masuk ke organisasinya perihal loker tersebut. 

Karena, persyaratan tersebut dinilai menimbulkan ketersingguhan sosial dan tersinggungnya tokoh agama di Bondowoso. 

“Ada ketersinggungan sosial dan ketersinggungan tokoh agama di Bondowoso,” jelasnya. 

Untuk itulah, pihaknya telah meminta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk mengkaji flyer persyaratan loker tersebut. Tepatnya, kemungkinan apakah persyaratan lowongan kerja di flyer tersebut melanggar hukum atau tidak.  

“Apabila flyer loker itu ad sangkut pautnya dengan persoalan hukum,” tegasnya. 

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan beredarnya informasi tersebut.

“Apabila ternyata ada pelanggaran hukum, kami minta masyarakat untuk tenang, dan ikuti prosedur yang ada,” terangnya.

“Ikuti prose hukum, dan pasrahkan sama Polres Bondowoso. Biar masyarakat tak mengambil langkah sendiri,” ujarnya. 

Disinggung perihal pihak Connato yang telah menurunkan flyer loker tersebut di media sosial. Kata pria akrab disapa Luluk itu, bahwa itu bukan persoalan di-take down. Namun ini terdapat persoalan ketersingguan tokoh agama. 

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Bondowoso dikejutkan dengan viralnya flyer lowongan pekerjaan yang diduga dibuat oleh salah satu toko roti di Bondowoso. 

Pasalnya, terdapat persyaratan pekerjaan yang dinilai tak etis, yaitu pelamar yang harus bersedia membuka hijab. 

Kekecewaan persyaratan itu dilontarkan oleh Fani, warga Kecamatan Bondowoso. 

Ia mengetahui persyaratan itu dari status WA diduga  pesanan toko roti Connato . Menurut wanita berkerudung ini,  persyaratan itu seolah meminta pelamar untuk membuka kerudung. 

Berbeda, jika memang sejak awal dipersyaratkan bahwa ditujukan kepada yang tidak berkerudung. 

"Kalau saya sejak awal tidak mau, tidak etis persyaratan itu," katanya. 

Senada disampaikan oleh Ronny, warga Bondowoso, yang menyebutkan bahwa persyaratan itu sangat kontradiktif dengan Bondowoso yang disebut sebagai kota seribu sholawat. 

"Hal ini seperti menawarkan untuk menukar akidah dengan suatu pekerjaan atau uang," katanya. 

Ia mengaku akan menyampaikan protesnya pada salah satu toko roti di Bondowoso itu. Sebagai tindakan awal, dirinya bahkan telah memberikan tanggapan langsung di WhatsApp pesanan toko roti tersebut.

"Saya merasa prihatin sebagai pelanggan. Mohon hal ini dapat menjadi perhatian dan koreksi bagi pihak manajemen," urainya menirukan pesan WhatsApp yang dirinya kirim.

Sementara itu,  jurnalis ketik.co.id mencoba mengkonfirmasi beredarnya info loker tersebut pada nomer yang disebut pertama kali memposting info loker tersebut.

Admin nomer tersebut tak menampik perihal beredarnya flyer loker tersebut. Bahkan, pihak Connato meminta maaf, dan mengaku telah men-take down flyer tersebut. 

"Mohon maaf kak, ada kesalahan penyampaian dari admin kami. Maksud kami untuk bagian floor line menggunakan seragam yang telah disediakan manajemen. Mohon maaf sekali lagi atas kekeliruan kami dan terima kasih atas kritik, saran dan konfirmasinya," sebagaimana dikutip dari WhatsApp jawaban admin nomer tersebut.

 "Info lowker sudah kami take down dan revisi kak," terangnya.

"Ya kak, untuk bagian non floor line, seperti dapur, gudang dsb. Karyawati kami menggunakan hijab sesuai keyakinan masing-masing," pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso #AnshorBondowoso BondowosoViral