KETIK, PACITAN – RSUD dr. Darsono Pacitan menggelar kegiatan bertajuk In-House Training Pelatihan Manajemen Jahit Perineum pada Kamis, 13 Februari 2025. Bertempat di Ruang Pertemuan Flamboyan 1, pelatihan ini diikuti oleh para bidan yang bertugas di rumah sakit tersebut.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan persalinan, khususnya dalam hal penanganan robekan perineum pasca-persalinan, yang sering terjadi pada wanita setelah melahirkan.
Sebanyak 34 tenaga medis, termasuk dokter umum, dokter spesialis, serta bidan dari unit PONEK, hadir dalam sesi yang dipandu oleh dr. Indrahany Alwiandono, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSUD dr. Darsono.
dr. Indrahany menjelaskan bahwa lebih dari 85 persen perempuan mengalami trauma perineum saat persalinan, dan sekitar 60-70 persen di antaranya membutuhkan penjahitan perineum untuk mencegah infeksi dan mempercepat pemulihan ibu.
Puluhan nakes RSUD dr. Darsono antusias menyimak pemaparan narasumber. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Trauma ini bisa terjadi pada dinding vagina, serviks, atau bagian perineum itu sendiri, yang memerlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan komplikasi jangka panjang.
“Trauma perineum adalah masalah yang sering dihadapi dalam proses persalinan, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengarah pada masalah lebih serius seperti inkontinensia urin dan dispareunia,” ungkap dr. Indrahany kepada para peserta.
Selain memberikan pengetahuan tentang teknik penjahitan yang baik, pelatihan ini juga mengedukasi peserta mengenai tata laksana pasca penjahitan, termasuk perawatan luka, latihan otot dasar panggul, serta potensi komplikasi lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu setelah persalinan.
Menurut dr. Indrahany, meskipun banyak tenaga medis yang sudah memahami pentingnya manajemen jahit perineum, masih banyak yang belum sepenuhnya menguasai pengetahuan tentang faktor risiko dan penanganannya yang optimal.
"Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bidan," ucapnya.
Pelatihan ini rencananya dilaksanakan secara bertahap untuk memastikan pemahaman yang mendalam dari setiap materi.
Tak hanya fokus pada kemampuan teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya konseling kepada ibu pasca-persalinan untuk membantu proses pemulihan dan mencegah komplikasi.
Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap trauma perineum, yang memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan ibu.
“Mengelola robekan perineum dengan baik adalah tanggung jawab kita bersama, baik dokter, bidan, maupun petugas kesehatan lainnya,” tutup dr. Indrahany.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya RSUD dr. Darsono Pacitan untuk terus meningkatkan kualitas layanan persalinan demi kesejahteraan ibu dan bayi yang dilahirkan. (*)