Tekanan memuncak usai Indonesia dikalahkan Australia 1-5 beberapa hari yang lalu. Posisi Indonesia di klasemen sangat genting. Hanya satu kata, kalahkan Bahrain dan China di kandang jika ingin menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Gelora Bung Karno (GBK) akan menjadi saksi bisu saat Indonesia menjamu Bahrain, 25 Maret 2025. Ini merupakan laga pertaruhan menjaga asa. Tak terkecuali dihadapan suporter fanatik yang hadir di stadion berkapasitas 77 ribu penonton.
Ada beberapa hal yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia saat melawan Bahrain :
1.Bahrain datang ke Indonesia dengan catatan tidak baik-baik saja
Sejak babak kualifikasi dimulai Bahrain baru mencatatkan satu kemenangan, yakni melawan Australia 1-0 pada 5 September 2024.
Namun, konsistensinya tidak terjaga, dibabat Jepang 5-0 di kandang. Selain itu juga ditahan imbang Indonesia 2-2 dalam sebuah drama injury time yang banyak menimbulkan perdebatan.
Setelah itu, The Red julukan Timnas Bahrain ditahan imbang Arab Saudi 0-0, kalah melawan China 0-1 dan kembali takluk atas Jepang 0-3.
2.Peringkat FIFA Indonesia lebih menjanjikan
Secara peringkat FIFA Indonesia memang kalah dibandingkan Bahrain. Dimana berdasarkan rangking FIFA terbaru 19 Desember 2024, Bahrain menempati peringkat 81 dengan 1.305 poin. Sedangkan Indonesia berada diperingkat 129 dengan 1.133 poin. Meskipun kalah secara peringkat grafik Indonesia lebih menjanjikan.
Sejak awal 2024 grafik Indonesia terus meningkat. Puncaknya pada November 2024 yang nangkring diposisi 125.
Justru sebaliknya Bahrain mengalami kemunduran pada Oktober 2024. Dari peringkat 71 turun ke posisi 81. Ini semakin memertegas jika tidak konsisten.
3.GBK selalu menjadi neraka bagi tim tamu
Bermain di GBK tidaklah mudah bagi tim tamu. Dukungan suporter, nyanyian-nyanyian tak akan berhenti dengan atmosfer panas tentu akan menggoyahkan mental lawan.
Cuaca panas di Jakarta akan menjadi kendala bagi negara Timur Tengah, karena bisa meguras stamina. Sehingga Indonesia bisa melakukan intensitas serangan tinggi.
Pasukan Patrick bisa melakukan serangan cepat dengan mengeksploitasi sayap kiri dan kanan lawan. Apalagi Bahrain lemah dalam transisi antara menyerang dan bertahan. Tinggal bagaimana taktik Patrick untuk mengamankan tiga poin di kandang. Karena, jika saja gagal mewujudkan sangat mungkin evaluasi besar-besaran akan dilakukan oleh PSSI.
*) Agus Riyanto adalah Jurnalis senior Ketik.co.id yang saat ini bertugas di Biro Trenggalek.
