Indra Sjafri Jadi Sasaran Tembak?

17 Februari 2025 09:26 17 Feb 2025 09:26

Thumbnail Indra Sjafri Jadi Sasaran Tembak? Watermark Ketik
Oleh: Agus Riyanto, Wartawan Ketik.co.id.(Karikatur: Rihad Humala/Ketik.co.id)

Kenyataan pahit harus diterima Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia 2025.

Gagal prematur atau gagal lolos fase grup meski masih menyisakan satu pertandingan melawan Yaman.

Kegagalan di fase grup menuai banyak kritikan pedas. Salah satu sasaran tembaknya adalah sang juru taktik Indra Sjafri.

Memang harus diakui, dua kekalahan telak dari Iran dan juara bertahan Uzbekistan sangat menyakitkan. Tidak hanya sekadar kalah, tapi Indonesia terkesan menjadi bulan-bulanan. Kalah secara organisasi permainan, kalah duel-duel bola atas, dan kalah secara fisik dan stamina.

Sehingga, pelatih menjadi sasaran empuk pecinta bola di tanah air untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya. Hal tersebut wajar. Persiapan Garuda Muda bisa dibilang lumayan bagus. Mulai dari menggelar TC di Jepang serta ikut turnamen Challenge Series 2025 di Sidoarjo.

1.Pelatih harus bertanggungjawab atas kegagalan di Piala Asia 2025

Jika melihat dari hasil pertandingan serta jalanya pertandingan, kayaknya Indra Sjafri memang gagal memberikan solusi terkait taktik umpan diagonal lawan yang membuat para pemain belalang Indonesia keteteran dan sering kalah dalam duel bola-bola atas. Ini terlihat dari gol-gol Iran dan Uzbekistan.

Tak hanya itu, konsentrasi pemain juga belum terjaga dengan baik. Salah satunya gol kedua Uzbekistan dimenit awal babak kedua. Meskipun secara keseluruhan Indonesia tampil baik saat lawan Uzbekistan dibandingkan saat lawan Iran.

2.Menunggu hasil evaluasi PSSI atas kenerja Indra Sjafri

Sejatinya, Timnas U-20 ditargetkan lolos Pildun Chiile serta diproyeksikan untuk SEA Games. Itu pun dibawah komado Indra Sjafri. Pasca gagal di Piala Asia 2025, tentu saja PSSI akan bersikap. Mempertahankan Indra Sjafri atau sebaliknya menggantikannya.

Sangat mungkin PSSI akan memakai jasa pelatih asing untuk mendongkrak presrasi Timnas. Jika itu yang terjadi maka dominasi pelatih asing di Timnas kian ketara. Meskipun Timnas Indonesia U-17 masih diarsiteki Nova Arianto.

3.Mempertahankan skuad jauh lebih penting

Pelatih boleh diganti, tapi skuad yang sekarang ini akan jauh lebih baik jika dipertahankan. Talenta-talenta berbakat seperti Doni Tri Pamungkas, Jean Reven,  Welber, Marcel, Iqbal, Kadek Arel, masih layak dipertahankan untuk skuad SEA Games. Siapapun pelatihnya.

Selain tampil bagus di Piala Asia 2025, pemain-pemain tersebut memiliki skill yang lumayan. Apalagi Doni Tri Pamungkas dan Kadek Arel merupakan pemain yang mendapat menit bermain lumayan di klub Liga 1. Ini mungkin yang harus dipertimbangkan demi masa depan Timnas Indonesia (*)

Tombol Google News

Tags:

Indra Sjafri jadi sasaran tembak