KETIK, SURABAYA – Dalam debat Pilgub Jatim 2024 yang kedua, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah menentukan tujuh panelis yang terdiri dari para akademisi.
Tujuh paneilis yang ditunjuk adalah:
- Prof. Ir. Agus Muhamad Hatta, S.T, M.Si, Ph.D (ahli teknik fisika Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
- Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I (ahli Teknologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)
- Prof Dr Hariyono, M.Pd (Ahli Sejarah Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang)
- Dr Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum (Ahli Ilmu Perundang-undangan dan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Brawijaya).
- Prof Dr Biyanto, M.Ag (Ahli Ilmu Filsafat dan Sosial Keagamaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya)
- Sunan Fanani, S.Ag., M.Pd.I (Ahli Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga)
- Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si., Ph.D (Ahli Politik dan Tata Kelola Pemerintahan Departemen Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga).
"Pemilihan panelis ini sudah dilakukan seleksi dan kami melihat melalui keahlian," ucap Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi, Sabtu, 2 November 2024.
Saat disinggung salah satu panelis dekat dengan salah satu pasangan calon (Paslon), Aang menyebut jika KPU Jatim telah melakukan pertimbangan secara komprehensif.
"Itu hak publik sepanjang kami tidak memiliki catatan formal masuk sebagai tim kampanye dan pasangan calon, kami tetap menggunakan yang bersangkutan," kata pria yang pernah menjabat sebagai ketua Bawaslu Jatim ini.
KPU Jatim memastikan semua panelis merupakan ASN dengan latar belakang pendidik perguruan tinggi. "Panelis juga sudah menandatangani pakta integritas, kami sebagai lembaga KPU sudah menetapkan dengan berbagai pertimbangan," terang salah satu Komisioner KPU Jatim Nur Salam.
Kontestasi Pilgub Jatim 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (Paslon) Luluk Nur Hamida dan Lukmanul Khakim pada nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak berada pada nomor urut dua. Kemudian Tri Rismaharini dan KH Zahrul Ashar As'ad Asumta (Gus Hans) pada nomor urut tiga. (*)