KETIK, PEMALANG – Bupati Pemalang terpilih Anom Widiyantoro memiliki program unggulan yaitu santunan kematian bagi warganya senilai Rp3 juta. Program itu digembar-gemborkan saat kampanye Pilkada 2024.
Bagi masyarakat Kabupaten Pemalang yang ingin mendapatkan program santunan kematian ini harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya warga miskin penerima PKH dan usia meninggal di atas 55 tahun.
Perihal syarat ini disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Pemalang Moh. Sidik kepada wartawan usai mengadakan rapat bersama para OPD (organisasi perangkat daerah) pada Jumat, 7 Maret 2025.
"Untuk santunan kematian, tapi ini untuk masyarakat miskin. Ini terpola untuk penerima PKH bagi usia 55 tahun ke atas," katanya di Kantor Bappeda setempat.
"Iya khusus lansia keluarga PKH. Karena kalau semuanya anggarannya tidak cukup," imbuhnya.
Untuk besaran nominalnya, kata Sidik, ada dua pola yaitu Rp3 juta yang dikelola Dinas Sosial dan Rp40 juta dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Kita (Pemda) bayar premi asuransinya mulai bulan Mei, kita daftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Pemalang juga mengungkapkan ada efisiensi anggaran di sub-sub tertentu untuk membiayai program Bupati terpilih termasuk program 100 hari kerja.
Salah satunya yaitu seragam sekolah gratis dan internet gratis. "Untuk seragam sekolah nanti coba diklarifikasi ke dinas pendidikan ya, karena saya agak lupa," pungkasnya.(*)