Inovasi LENTERA Garapan Dosen UB, Optimalkan Ternak Ayam dengan AI

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

24 Januari 2025 15:01 24 Jan 2025 15:01

Thumbnail Inovasi LENTERA Garapan Dosen UB, Optimalkan Ternak Ayam dengan AI Watermark Ketik
Danu (kanan) mendampingi Menkomdigi Meutya Hafid mengunjungi booth Lentera saat peresmian AI Center. (Foto: Humas UB)

KETIK, MALANG – Dosen Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (UB), Danung Nur Aldi mengembangkan inovasi bernama Layanan Teknologi Real-Time untuk Ayam (LENTERA). Inovasi ini memungkinkan untuk mengoptimalkan ternak ayam dengan kecerdasan buatan atau AI.

LENTERA diciptakan dengan mengolaborasikan AI dan Internet of Things (IoT). Digadang inovasi ini menjadi solusi khususnya bagi peternak kecil. Semula ia melihat masih maraknya pengelolaan peternakan secara konvensional.

"Padahal keadaan suhu di Indonesia sering tidak menentu. Contohnya di pagi hari dingin, siang hari tiba-tiba panas. Hal ini membuat ayam mudah stres, sehingga memengaruhi produktivitasnya,” ujarnya, Jumat 24 Januari 2025.

LENTERA dapat memantau suhu, kelembapan, hingga konsumsi pakan ayam secara real-time dan dapat dipantau melalui smartphone. Teknologi ini juga disertai dengan kemampuan otomatisasi, jika suhu panas maka kipas pending dapat langsung menyala. 

“Kalau suhu idealnya 32 derajat tapi ternyata mencapai 38 derajat, maka sistem akan otomatis menurunkan suhu dengan kipas pendingin. Itu yang sedang kami fokuskan ke depannya,” lanjutnya.

Danung menjelaskan teknologi ini menargetkan peternak kecil agar dapat bersaing dan mengembangkan usahanya. Ia juga menggandeng dosen Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB yakni Tirana Noor Fatyanosa.

Menurut Tirana, dalam pengembangan teknologi berbasis AI akan memiliki tantangan tersendiri.

“Kita mengambil data dari perangkat IoT dan itu real-time, maka kita harus memastikan bahwa data tersebut akurat. Permodelan AI juga perlu disesuaikan dengan karakteristik data yang diperoleh," jelasnya.

Tantangan lainnya juga tampak dalam pemrosesan data mentah agar dapat digunakan secara optimal oleh model AI. Namun ia memastikan biaya dan manfaat yang dihasilkan dalam proyek ini telah sepadan.

“Cost pengembangan teknologi ini sudah termasuk worth it mengingat manfaat yang dihasilkan besar, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan. Jadi, kalau bisa kita optimalisasi microclimate di dalam kandang, otomatis akan meningkatkan hasil panen dan mengurangi risiko kematian ternak,” ujarnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

LENTERA Ternak Ayam AI Universitas Brawijaya UB