KETIK, SIDOARJO – Ratusan anak-anak riang gembira. Rabu pagi (5 Februari 2025), mereka menunggu kedatangan anggota IWAPI Sidoarjo. Para wanita pengusaha itu membawa 450 paket makanan bergizi untuk murid-murid tiga sekolah di Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Bakti sosial yang sangat bermanfaat.
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sidoarjo memberikan makan bergizi gratis (MBG) untuk ratusan siswa di Tanggulangin dan Jabon untuk merayakan HUT Ke-50 IWAPI. Tiga sekolah yang dituju adalah MINU Darussalam dan SDN Banjarasri di Kecamatan Tanggulangin serta SDN 1 Kedungpandan di Kecamatan Jabon.
Ketua DPD IWAPI Jatim Sumiati Rahmawati, Ketua DPC IWAPI Sidoarjo Hj Shofiyah, dan Sekretaris DPC IWAPI Sidoarjo Yuniar Safitri memimpin rombongan. Ada pula Sekretaris Daerah Sidoarjo Fenny Apridawati dan Kepala Dinas P3AKB Sidoarjo Heni Kristiani. Keduanya membaur di tengah-tengah siswa.
”Kegiatan berbagi makanan bergizi gratis ini mendukung program pemerintah. Sekaligus merayakan HUT IWAPI Ke-50 tahun,” kata Ketua DPC IWAPI Sidoarjo Hj Shofiyah pada Rabu (5 Februari 2025).
Menurut dia, IWAPI Sidoarjo sengaja memilih siswa-siswa yang terdampak banjir agar bisa berbagi kebahagiaan. Dalam keadaan sesulit apa pun, pasti ada harapan untuk hari esok dan masa depan yang lebih baik.
”Meski kebanjiran, semangat mereka belajar tidak pernah surut. Ini patut mendapatkan apresiasi,” ungkap Shofiyah saat berada di SDN 1 Kedungpandan, Kecamatan Jabon.
Sekda Fenny Apridawati bersama Ketua DPD IWAPI Jatim Sumiati Rahmawati, Ketua DPC IWAPI Sidoarjo Hj Shofiyah, Sekretaris DPC IWAPI Sidoarjo Yuniar Safitri, serta Kepala Dinas P3AKB Sidoarjo Heni Kristiani membaur di tengah-tengah siswa SDN 1 Kedungpandan, Jabon. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati menyatakan sangat mengapresiasi kepedulian IWAPI Sidoarjo. Para pengusaha mau turun langsung membagikan makan bergizi gratis. Kegiatan ini diharapkan memotivasi dan ditiru organisasi-organisasi lainnya.
Sekda Fenny, Hj Shofiyah, dan Yuniar Safitri juga menyaksikan langsung murid-muris SDN 1 Kedungpandan menikmati makanan bergizi gratis. Ada sate ayam besar-besar, sate kelapa, sayur wortel dan buncis, serta nasi. Mereka juga memberikan kue berupa wafer dan susu kotak. Uluran tangan yang tulus para wanita pengusaha itu disambut sukacita.
Sebelum makan bersama, murid-murid berdoa. Juga mengucapkan terima kasih kepada Sekda Fenny Apridawati dan IWAPI Sidoarjo. Lalu, anak-anak itu pun begitu lahap menikmati makanan. Sampai kenyang. Bahkan, susu dan wafer belum disantap. Dibawa pulang saja. Guru-guru pun menyaksikan anak didik mereka senang sekali.
”Wenak, Pak, makane,” ungkap Kafi, murid kelas IV SDN 1 Kedungpandan yang mengaku sekolahnya kebanjiran sekitar seminggu lalu.
Kepada siswa-siswi, Sekda Fenny juga berpesan. Kalau tidak ingin sekolah banjir, jangan buang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah ke sungai, misalnya, bisa mengakibatkan banjir. Air sungai tersumbat. Dia minta anak-anak juga mengajak keluarganya untuk tidak buang sampah sembarangan lagi.
”Nanti tolong bilang pada ibunya ya. Jangan membuang sampah lagi,” kata Sekda Fenny.
Sekda Fenny berharap tidak ada lagi kasur yang dibuang ke sungai. Kulkas dibuang ke sungai. Masyarakat perlu bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
”Kami harap semua saling membantu untuk membawa Sidoarjo yang lebih baik. Lingkungan bersih dan bebas dari banjir,” tambah mantan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo itu.
Sekretaris DPC IWAPI Sidoarjo Yuniar Safitri bersama pengurus lain, serta murid-murid melewati genangan air di halaman SDN Banjarasri, Tanggulangin. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Sebelum mendatangi SDN 1 Kedungpandan, rombongan IWAPI Sidoarjo lebih dulu mendatangi MINU Darussalam dan SDN Banjarasri di Kecamatan Tanggulangin. Di sana, halaman sekolah masih tergenang banjir.
Ratusan murid kedua sekolah tersebut juga mendapatkan makanan bergizi gratis dari anggota IWAPI Sidoarjo. Semuanya menyambut gembira. Bahkan, saat difoto dan divideo, mereka bilang pun bersorak.
”Asyik masuk TV. Asyik,” ujar salah seorang murid sambil melompat kegirangan. (*)
