Jajaki Kerja Sama dengan Dubes Spanyol, Pemkab Jepara Bahas Peluang Investasi dan Ekspor

15 Maret 2025 16:45 15 Mar 2025 16:45

Thumbnail Jajaki Kerja Sama dengan Dubes Spanyol, Pemkab Jepara Bahas Peluang Investasi dan Ekspor Watermark Ketik
Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) saat bertemu dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asís Aguilera, di Kantor Kedutaan Besar Spanyol, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025) (Foto: Dok Pemkab Jepara)

KETIK, JEPARA – Pengembangan industri furnitur dan ukiran khas Jepara terus menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara di bawah kepemimpinan Bupati H. Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar. 

Demi memperluas pangsa pasar global, Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit itu terus rajin menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Kali ini Mas Wiwit menyempatkan diri bertemu dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asís Aguilera, di Kantor Kedutaan Besar Spanyol, Jakarta Pusat, Jumat 14 Maret 2025.

Pertemuan ini turut dihadiri Asisten II Sekda Jepara Hery Yulianto, Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Spain and Portugal Committee Herodijaya Effendie, serta jajaran Kedubes Spanyol untuk Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Mas Wiwit menyampaikan harapannya untuk menjalin kerja sama dengan Spanyol, khususnya dalam bidang investasi dan industri furnitur.

“Spanyol adalah salah satu negara Eropa dengan industri furnitur terbesar, dan Jepara juga memiliki kekuatan di sektor ini. Besar harapan kami dapat menjalin kerja sama dengan Spanyol agar produk furnitur Jepara semakin dikenal dan memiliki pangsa pasar lebih luas,” ujar Wiwit.

Duta Besar Fransisco menyambut baik gagasan tersebut. Ia menuturkan bahwa Valencia, salah satu kota terbesar di Spanyol, memiliki industri furnitur yang berkembang pesat, mirip dengan Jepara di Indonesia. Ia pun melihat potensi besar dalam memasukkan produk furnitur Jepara ke pasar Spanyol, terutama karena sentuhan seni ukir khas Jepara yang unik dan tidak dimiliki oleh produsen lain.

“Masuknya furnitur Jepara ke Spanyol akan memperkaya variasi desain yang ada. Aksen ukiran yang menjadi ciri khas Jepara mampu menambah nilai seni yang tinggi dan memberikan keunikan tersendiri dalam industri furnitur di Eropa,” kata Fransisco.

Selain itu, ia juga menginformasikan tentang Feria Hábitat Valencia, sebuah pameran furnitur internasional yang menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia. Industri furnitur Valencia dikenal kuat dalam ekspor ke negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin, berkat inovasi teknologi serta desain kreatif. Mas Wiwit pun mengungkapkan keinginannya untuk mempelajari sistem industri furnitur di Valencia guna memperkuat daya saing produk Jepara di pasar global.

Tak hanya kerja sama dagang, Mas Wiwit juga mengusulkan agar Jepara dan Valencia menjalin kemitraan sebagai Sister City. Menurutnya, kolaborasi ini dapat membuka peluang lebih luas dalam peningkatan ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, serta pembangunan kapasitas jangka panjang.

“Jepara dan Valencia memiliki banyak kesamaan, baik dalam industri furnitur maupun kondisi geografis. Dengan menjadi Sister City, kami berharap ada pertukaran teknologi, keahlian, dan peluang pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Sejumlah kota di Indonesia telah menjalin kerja sama serupa, seperti Jakarta dengan Tokyo, Seoul, dan Los Angeles. Jika Jepara berhasil membangun hubungan resmi dengan Valencia, ini akan menjadi langkah maju bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain industri furnitur, Pemkab Jepara juga menawarkan peluang investasi di bidang pelabuhan. Mas Wiwit menjelaskan bahwa dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Jepara telah menetapkan lokasi di Balong untuk pembangunan pelabuhan industri.

“Kami melihat pentingnya pembangunan pelabuhan ini karena lokasi Jepara yang strategis di utara Pulau Jawa. Keberadaan pelabuhan akan mempermudah akses logistik bagi pabrik-pabrik di Jepara, sehingga bisa meningkatkan efisiensi industri dan daya tarik investasi,” jelasnya.

Bupati Jepara juga menyoroti peran Pelabuhan Port de Valencia, yang merupakan salah satu pusat logistik terbesar di Spanyol dan pelabuhan tersibuk kedua di Laut Mediterania. Ia berharap Jepara bisa belajar dari pengalaman Valencia dalam mengembangkan pelabuhan yang mendukung industri daerah.

Menindaklanjuti potensi kerja sama ini, Vice Chairman KADIN Spain and Portugal Committee, Herodijaya Effendie, mengungkapkan rencananya untuk mengajak sejumlah duta besar yang ada di Indonesia berkunjung ke Jepara dalam tiga hingga empat bulan ke depan.

“Harapannya, kunjungan ini bisa membawa kabar baik bagi Jepara. Para duta besar yang hadir bisa melihat langsung potensi daerah ini dan mempromosikannya kepada investor di negara mereka,” katanya.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Jepara semakin dekat untuk mengukuhkan posisinya sebagai pusat industri furnitur dan ukiran kelas dunia, sekaligus menarik lebih banyak investasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Jepara Pemkab Jepara Diskominfo Jepara Kota Ukir Bumi Kartini Bupati Jepara Witiarso Utomo Mas Wiwit Dubes Spanyol Spain valencia industri furniture Ukiran Jepara ekspor furniture investasi sister city Pasar Eropa pameran furniture Feria Hábitat Valencia Pelabuhan Logistik Port de Valencia pembangunan ekonomi Kerja sama Internasional perdagangan global KADIN investasi pelabuhan industri kreatif