KETIK, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat terkejut dengan tumpukan sampah yang menyumbat drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Soehat). Kondisi itu menjadi bukti bahwa rendahnya kepedulian masyarakat terkait kebersihan.
Lokasi drainase tersumbat sampah itu persisnya berada di depan Sego Sambel Cak Uut. Terlihat sampah berupa botol plastik menumpuk di saluran. Tak heran jika drainase tidak berfungsi secara maksimal hingga menyebabkan banjir.
"Saya tinjau normalisasi hari ini dan membuat saya terkaget-kaget. Banyak sampah ditemukan seperti botol plastik dan sedimen sudah tinggi," ujarnya, Senin 17 Maret 2025.
Wahyu turut menyayangkan bahwa penanganan banjir seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat. Pentingnya partisipasi masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Dengan tersumbatnya drainase ini, maka kami juga menyampaikan kalau pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin. Kalau tidak ada partisipasi dari masyarakat untuk sama-sama mengimbangi pemerintah dalam penyelesaian banjir, kita tidak akan bisa apa-apa," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menjelaskan bahwa drainase di Jalan Soehat memiliki dimensi 60-80 cm dan sudah mengalami sedimentasi hingga lebih dari 50 persen. Kondisi tersebut kemudian memperparah genangan air yang timbul ketika musim hujan.
"Faktor utamanya karena tidak berfungsinya saluran drainase saat ini. Dulu dimensi 60-80 cm masih mencukupi, tapi perkembangan kawasan yang pesan harus diimbangi dengan volume drainase yang ada," ujarnya.
Normalisasi saluran drainase di kawasan Jalan Soehat sendiri sudah sering dilakukan selama 2 minggu satu kali. Namun dalam jangka waktu tersebut, sumbatan sampah dan sedimentasi dapat terjadi kembali.
"Di sini maksimal 2 minggu sekali teman-teman membersihkan. Rata-rata seminggu sekali tapi sudah penuh sampah lagi. Ini tanggungjawab kita, perilaku dari kita semua untuk ikut menyayangi dan memelihara saluran," tutupnya.(*)