KETIK, SURABAYA – Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat dan umat terutama di daerah kategori tertinggal dan terluar.
“Alhamdulillah kami tim PP Muslimat NU sekaligus panitia Kongres XVIII Muslimat NU diterima audiensi oleh Bapak Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto," kata Khofifah di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
"Diskusi yang terbangun sangat konstruktif terutama terkait peran Muslimat NU dalam penguatan keberdayaan masyarakat di wilayah 3T,” sambungnya.
Khofifah menjelaskan, program Muslimat NU konsisten untuk pemberdayaan masyarakat. “Di tengah akses teknologi komunikasi seperti saat ini, sangat memungkinkan bisa kita lakukan secara hybrid yaitu off line dan on line sehingga intensitas pembinaan dan pendampingan bisa lebih dimaksimalkan,” ujarnya.
Di luar daerah kategori 3T, diskusi ini berkembang terkait kerja sama program inisiasi baru kementerian PDT seperti desa bebas sampah yang berseiring dengan program Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) yang memiliki kader bersih-bersih sampah sekaligus untuk reduce reuse dan recycle.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga turut menyampaikan undangan pada Menteri PDT Yandri Susanto untuk turut hadir sebagai narasumber dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang akan digelar di Surabaya pada tanggal 11-16 Februari 2025 mendatang.
“Kami berharap Bapak Menteri PDT berkenan turut hadir di tengah Kongres Muslimat NU untuk memberikan penguatan bagi Muslimat sekaligus penguatan sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian PDT ke depannya,” pungkas Khofifah.
Dalam kegiatan ini Khofifah turut didampingi Ketua Organizing Committee Kongres Dra. Siti Aniroh, Ketua Steering Commitee dr. Erna Yulia Soefihara serta Sekum PP Muslimat NU drg. Ulfah Masfufah, M. Kes dan Bendum PP Muslimat NU Andi Nurhiyari.(*)