KETIK, SURABAYA – Memasuki musim libur Lebaran 2025, Dinas Pariwisata Jawa Timur meminta kepada pengelola tempat wisata mempersiapkan fasilitas wahana untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, Evy Afianasari mengatakan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) khusus yang mengatur tentang penyelenggaraan wisata selama libur Lebaran 1446 H.
Melalui surat edaran ini, pemerintah daerah diminta untuk memantau dan mengawasi pengelolaan objek wisata terkait dengan penggunaan Standard Operating Procedure (SOP), cuaca dan situasi sekitar.
“Tahun ini kami sudah melakukan pemantauan secara terpadu dengan dinas kabupaten/kota dengan kepolisian juga termasuk. Pantauan kami lakukan khususnya di beberapa titik yang merupakan destinasi wisata risiko tinggi,” kata Evy, Kamis 27 Maret 2025.
Lebih lanjut, faktor keamanan tentu saja menjadi hal yang sangat diperhatikan baik destinasi wisata alam, maupun wisata buatan. Penerapan SOP yang baik sangat ditekankan karena menyangkut keselamatan wisatawan.
"Kita memastikan bahwa pengelola melakukan kalibrasi dan juga penerapan SOP dengan baik. Keamanan bagi wisatawan adalah yang paling penting," jelas Evy.
Salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Timur adalah Kebun Binatang Surabaya (KBS). Objek wisata ini sangat ramai ketika memasuki musim liburan, seperti Lebaran 2025 kali ini.
Untuk menjaga keamanan pengunjung, KBS melakukan sejumlah perbaikan dan rutin memberikan vaksinasi kepada hewan koleksinya.
"Kami memastikan bahwa SOP di sana berjalan, hewan yang ada di sana juga dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak ada yang misalnya sakit," tambahnya.
Sementara itu, objek wisata buatan yang menyediakan wahana permainan perlu dilakukan pengecekan untuk memastikan apakah dalam kondisi layak dan aman digunakan.
Selain itu, pengelola objek wisata harus aktif memberikan informasi kepada pengunjung seperti kondisi cuaca, kemacetan, fasilitas yang dibutuhkan, dan keberadaan posko keamanan selama libur Lebaran.
Kolaborasi antara pengelola wisata, pemerintah daerah, dan pihak keamanan akan sangat menentukan kenyamanan dan keamanan pengunjung selama liburan.
“Tentu kita berharap tahun ini wisata di Jatim turut menggerakkan ekonomi Jatim, tapi di sisi lain juga kita turut berupaya mewujudkan wisata yang aman bagi wisatawan," pungkasnya. (*)