Jelang Panen Raya, Mentan Amran Titip Jaga Stabilitas Harga Gabah dan Normalisasi Irigasi

Jurnalis: Ahmad Istihar
Editor: Muhammad Faizin

7 Januari 2025 18:20 7 Jan 2025 18:20

Thumbnail Jelang Panen Raya, Mentan Amran Titip Jaga Stabilitas Harga Gabah dan Normalisasi Irigasi Watermark Ketik
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dalam rapat koordinasi di Surabaya (7 Januari 2025)(Foto Desi N Pasaribu For Ketik.co.id)

KETIK, TUBAN – Menjelang panen raya direncanakan berlangsung pada Februari dan Maret mendatang, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga gabah dan memastikan serapan hasil panen petani berjalan maksimal.

Hal ini dikatakan Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 7 Januari 2025.

Amran menegaskan bahwa serapan gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru menjadi salah satu kunci keberhasilan swasembada pangan.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan kenaikan HPP untuk padi menjadi Rp6.500 (sebelumnya Rp6.000) dan HPP jagung menjadi Rp5.500 (sebelumnya Rp5.000).

“Saya titip serapan gabah karena kalau serapan bermasalah, swasembada pangan juga bermasalah. Yang kedua, saya titip irigasi tersier, sekunder, dan primer segera dinormalisasi. Dua hal ini adalah kunci keberhasilan,” ujar alumnus Unhas ini.

Amran menekankan bahwa khusus di Pulau Jawa, normalisasi irigasi harus dipercepat karena wilayah ini merupakan lumbung pangan nasional dengan potensi produksi yang sangat besar.

“Kalau serapan Bulog dan perbaikan irigasi bermasalah, maka kebijakan luar biasa dari Bapak Presiden seperti penambahan pupuk dua kali lipat, kenaikan harga gabah, mekanisasi, dan benih unggul akan sia-sia. Anggaran Rp159 triliun yang dialokasikan juga bisa tidak maksimal,” jelas pria asal Sulawesi Selatan ini. 

Amran juga mengusulkan agar rapat harian dilakukan untuk memantau perkembangan pekerjaan, situasi irigasi, dan harga di lapangan.

“Pupuk, mekanisasi, dan penyuluh yang sebelumnya bermasalah sudah diselesaikan oleh Bapak Presiden. Sekarang, bola ada di tangan kita. Mau tidak kita bekerja untuk mewujudkan swasembada pangan?” tegasnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa saat ini adalah momentum yang tepat untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan produksi sekaligus kesejahteraan petani.

“Presiden Prabowo Subianto membawa visi besar swasembada pangan. Ini adalah waktu yang tepat untuk membela petani karena perhatian besar diberikan ke sektor pangan. Jika ini dimanfaatkan, kita akan bisa unggul di sektor pertanian,” kata Zulhas.

Ia menambahkan, sektor pertanian adalah kunci kemajuan bangsa, terutama di tengah ancaman krisis multidimensi global.

“Tidak ada negara yang maju tanpa swasembada pangan. Kita harus mengejar ketertinggalan dari Thailand, Vietnam, dan Tiongkok. Ini saatnya Indonesia unggul,” tegasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pertanian Mentan RI Menko ketahanan pangan swasembada