KETIK, JEPARA – Dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pemerintah Kabupaten Jepara memperkenalkan dua program strategis di sektor pendidikan: Kartu Guru Sejahtera dan Kartu Sarjana Jepara. Peluncuran program ini berlangsung di Alun-alun I Jepara, Jumat 2 April 2025, dan ditandai dengan penyerahan simbolis kepada para penerima manfaat.
Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar, mewakili Bupati H. Witarso Utomo, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari realisasi visi “Jepara Mulus” (Makmur, Unggul, Lestari, Religius). Menurutnya tujuan utama dari program ini untuk memperkuat kualitas pendidikan di daerah.
“Lewat Kartu Sarjana dan Kartu Guru Sejahtera, kita ingin memajukan seluruh sektor pendidikan di Kabupaten Jepara,” ujar sosok yang akrab disapa Gus Hajar.
Ia berharap program ini dapat memberikan dampak langsung bagi pelaku pendidikan, mulai dari pendidik hingga mahasiswa. Dengan langkah ini, Jepara diharapkan semakin dekat dengan cita-cita pendidikan yang merata dan bermutu.
“Semoga pendidikan di Indonesia, khususnya di Jepara lebih bermutu dan kita bersama-sama menjadikan Jepara ini pendidikannya yang mulus,” lanjutnya.
Kartu Guru Sejahtera ditujukan bagi tenaga pendidik non-ASN, non-PPPK, dan bukan penerima Tunjangan Profesi Guru. Program ini menyasar guru-guru di PAUD, TPQ, madrasah diniyah, pesantren, lembaga pendidikan keagamaan lainnya, hingga pendidikan nonformal yang selama ini belum banyak tersentuh dukungan pemerintah.
Sementara itu, Kartu Sarjana Jepara merupakan bentuk beasiswa bagi mahasiswa S-1 berprestasi dari keluarga kurang mampu. Program ini didanai melalui APBD Jepara, dukungan Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi mitra.
Tak hanya peluncuran program, suasana Hardiknas di Jepara juga dipenuhi semangat kolaborasi dan kreativitas. Dalam upacara, dibacakan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang kemudian ditekankan kembali oleh Gus Hajar sebagai ajakan untuk memperkuat sinergi menuju pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Rangkaian acara juga dimeriahkan oleh pameran karya pendidikan dan UMKM lokal yang digelar di sekitar alun-alun. Gus Hajar bersama Forkopimda membuka secara resmi pameran tersebut dan menyempatkan diri mengunjungi berbagai stan inovatif karya pelajar serta pelaku usaha lokal.
Usai pameran, rombongan bergerak ke Pendopo Kartini untuk menyaksikan lomba ukir pelajar, yang menjadi simbol pelestarian seni budaya daerah. Acara pun semakin semarak dengan pertunjukan tari tradisional, peluncuran berbagai inisiatif pendidikan seperti 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Sekolah Rujukan Google, serta penandatanganan buku Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Sebagai penutup, diserahkan secara simbolis buku ukir dan tokoh wayang untuk mendukung kegiatan dalang cilik, menandai akhir dari perayaan Hardiknas yang inspiratif dan penuh makna di Jepara. (*)