KETIK, YOGYAKARTA – Menandai ekspansi perdananya di kota Yogyakarta, Krista Exhibitions yang tahun ini genap berusia 31 tahun akan menggelar Jogja Food & Beverage Expo 2025.
Pameran berskala internasional ini akan digelar bersamaan dengan 3 pameran lainnya. Yakni Jogja Pack & Process Expo, Jogja All Tea Expo, dan Jogja Print Expo 2025.
Rencananya keempat pameran industri tersebut akan digelar tanggal 21 - 24 Mei 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.
Pameran Industri Makanan dan Minuman
Disebutkan Jogja Food & Beverage Expo dan Jogja Pack & Process Expo 2025 akan menjadi wadah strategis bagi para pelaku industri untuk menampilkan inovasi dan tren terkini di sektor makanan, minuman dan kemasan.
Dirancang sebagai platform terpadu, pameran ini mempertemukan seluruh rantai nilai industri. Mulai dari produsen bahan baku, pelaku pengolahan dan pengemasan, hingga distributor dan UMKM dengan pembeli potensial, mitra bisnis, serta investor dari dalam maupun luar negeri.
Dalam keterangan persnya, Jumat 9 Maret 2025, CEO Krista Exhibitions, Daud D Salim, menyatakan bahwa Jogja Food & Beverage Expo 2025 yang berlangsung bersamaan dengan Jogja Pack & Process Expo dan Jogja All Tea Expo 2025 akan menjadi pusat inovasi yang mempercepat pertumbuhan dan kolaborasi lintas sektor, khususnya di industri makanan, minuman, teh serta kemasan dan pengolahan.
Daud D Salim mengungkapkan pameran ini menawarkan peluang luar biasa bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan produk inovatif, memperluas jaringan, dan menguasai wawasan baru terkait dinamika pasar yang berkembang pesat.
"Pameran ini melibatkan berbagai pihak dari seluruh rantai pasokan mulai dari produsen bahan baku hingga pengemas," ujarnya.
Menurutnya, Krista Exhibitions menciptakan ruang untuk kolaborasi dan pertukaran ide yang berharga serta perpaduan antara inovasi terkini dan hubungan bisnis yang terfsert.
"Ini akan memperkuat posisi Indonesia khususnya Yogyakarta di pasar global, memperkuat daya saing industri makanan, minuman, serta kemasan dan pengolahan baik di tingkat domestik maupun internasional," ujarnya.
Lebih lanjut Daud D Salim memaparkan bahwa pameran ini akan menghadirkan lebih dari 150 peserta, termasuk 40 pelaku UMKM, yang akan menampilkan beragam produk unggulan dari sektor makanan, minuman, kemasan, dan percetakan.
Disampaikan pameran tersebut akan berlangsung selama empat hari dengan target 9.000 pengunjung.
Sedangkan Vice Chairman of the 1st Bakat Boga Chalenge, Chef Philip Walasary, menambahkan pameran ini juga menjadi ajang untuk memperlihatkan kekayaan kuliner Nusantara sekaligus inovasi global dari para produsen, importir, dan distributor yang turut berpartisipasi.
Ia mengungkapkan, kompetisi memasak Bakat Boga Challenge yang diselenggarakan oleh Association of Culinary Professionals (ACP) turut memeriahkan acara. Momen ini sekaligus menjadi ajang unjuk kreativitas 50 peserta dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi sajian inovatif.
Selain itu, pengunjung dapat mengikuti Workshop Pastry & Bakery Culinary, serangkaian kelas praktis bersama chef profesional yang membawakan topik seperti Butter Cookies for Competition, Gelato Pastry untuk Bisnis, Chocolate Soft Cookies, Chocolate Drinks, Indonesian Travel Cake, Dubai Chocolate, Gelato in Jar, Chocolate Biscuit Sandwich, dan Chocolate for Competition.
Sementara itu, Jogja All Tea Expo 2025 akan menjadi ajang eksklusif bagi para pecinta teh, produsen, dan pemangku kepentingan di industri teh, baik dari dalam maupun luar negeri. Pameran ini akan menampilkan beragam jenis teh, teknik penyeduhan, hingga inovasi produk berbasis teh yang sedang berkembang.
Dalam rangka mendukung sektor minuman, akan digelar Talkshow Teh bersama Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI) yang membahas masa depan industri teh dari sisi keberlanjutan, inovasi, dan ekspor, serta Talkshow Kopi bersama DEKOPI yang membedah tren kopi Nusantara dan strategi daya saing di pasar global.
"Aksi demo masak juga akan ditampilkan di Cooking Demo Stage oleh chef ternama seperti Chef Yongki, Chef Achen, dan Chef Merry, yang membawakan resep unggulan dan teknik memasak langsung di hadapan pengunjung," ujar Business Development Director Indonesian Packaging Federation (IPF) Ariana Susanti.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat mengikuti seminar dan workshop yang membahas tren pasar makanan dan minuman, inovasi bahan baku, strategi pemasaran digital, dan praktik keberlanjutan dalam industri makanan dan minuman, serta menjalin koneksi bisnis melalui sesi Business Matching yang mempertemukan pelaku usaha dengan investor dan mitra potensial.
Dengan rangkaian acara yang padat dan relevan, pameran ini menjadi momentum penting untuk membangun jejaring, memperkenalkan produk, serta memperkuat posisi industri makanan minuman dan teh Indonesia di pasar nasional maupun global.
Dukungan Pemerintah
Daud D Salim menyampaikan bahwa kesuksesan pameran makanan Jogja Food & Beverages Expo 2025 tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, KADIN Indonesia dan KADIN Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dukungan juga datang dari sejumlah organisasi pengusaha seperti Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Dewan Teh Indonesia (DTI), Association of Culinary Professionals (ACP), Indonesian Pastry Bakery Society (IPBS), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) serta berbagai institusi lainnya.
Potensi Besar Industri Kuliner
Seperti diketahui bahwa Yogyakarta telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang kaya akan cita rasa dan tradisi. Seiring waktu, kuliner Yogyakarta terus berkembang, menggabungkan unsur tradisional dengan inovasi modern yang menjadikannya semakin menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sedangkan dari sisi ekonomi, perkembangan kuliner Yogyakarta juga membawa dampak positif.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang untuk menikmati kuliner khas turut membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat.
Dengan kombinasi antara pelestarian tradisi dan inovasi, kuliner Yogyakarta terus berkembang dan semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kuliner unggulan di Indonesia.
"Keunikan dan kreativitas dalam industri ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Sebagai kota budaya dan destinasi wisata kuliner, Yogyakarta memiliki potensi besar dalam industri makanan dan minuman," tutur Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Yogyakarta Aditya Suryadinata.
Ajang yang menghadirkan pelaku industri dari berbagai negara ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal serta membuka peluang ekspor lebih luas. (*)