KETIK, MALANG – Jumlah anak tidak sekolah (ATS) di Kota Malang selama empat bulan terakhir. Dari 5.534 anak tidak sekolah di September 2024, berkurang menjadi 3.468 orang di Januari 2025.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menjelaskan telah terverifikasi alasan dari 1.092 anak tidak sekolah. Mayoritas dari mereka telah bekerja dan tidak ingin bersekolah.
Saat ini Iwan meminta agar 2.376 anak tidak sekolah lainnya dapat segera diverifikasi. Untuk itu agenda pertemuan dengan beberapa instansi agar segera dilaksanakan.
"Kemenag maupun Cabang Dinas Pendidikan untuk melaporkan progres dan keterangan terkait 2.376 anak tersebut. Sehingga datanya ini bisa terverifikasi," ujarnya, Selasa 14 Januari 2025.
Kolaborasi, salah satunya dilakukan bersama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan perangkat daerah untuk advokasi.
Menurutnya dengan ketepatan data, maka identifikasi dan intervensi untuk penurunan anak tidak sekolah dapat dilakukan.
"Keterlibatan Camat dan Lurah untuk mengadvokasi, termasuk jajaran Ketua RW yang telah saya minta untuk turun tangan. Mereka memiliki intensitas yang lebih tinggi dalam berkomunikasi dengan keluarga atau anak-anak yang putus sekolah," lanjutnya.
Iwan menjelaskan komitmen untuk mewujudkan Kota Malang nihil anak tidak sekolah harus terus ditingkatkan. Terlebih komitmen tersebut sejalan dengan mandatory spending pemerintah pusat.
"Tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah. Berbagai intervensi akan kami upayakan untuk mendorong mereka agar kembali bersekolah," tegasnya. (*)