KETIK, JEMBER – Bagai menyelam sambil minum air. Sebagai instansi pendidikan, Politeknik Negeri Jember (Polije) juga gencar meluncurkan terobosan baru di bidang pariwisata.
Baru-baru ini, Teaching Factory atau Tefa Kebun Inovasi dan Dataran Tinggi membuka edu-wisata petik buah jeruk dan bisa langsung disantap di lokasi. Dengan harga yang cukup terjangkau.
Masih terletak di dalam kawasan kampus Polije, lahan seluas 3.000 meter persegi itu ditanami ratusan pohon jeruk yang sudah siap panen.
“Kebun inovasi ini tanaman hortikultura buah tahunan, bukan buah musiman lagi seperti sebelumnya yaitu semangka dan jagung manis. Apalagi pohon jeruk disini, sudah kami modifikasi sehingga berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim,” kata Ujang Tri Cahyono, Manager Tefa Kebun Inovasi dan Dataran Tinggi, saat ditemui Senin (8/7/2024) siang.
Manager Tefa Kebun Inovasi dan Dataran Tinggi, Ujang Tri Cahyono saat menjelaskan cara memilih dan memetik buah jeruk yang benar (8/7/2024) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
Ujang, sapaan karibnya, menguraikan sejumlah tanaman hortikultura yang ditanaman di kebun inovasi itu. Primadona utamanya adalah nanas dan jeruk.
“Ada Jeruk Siam, Jeruk Pamelo atau biasa disebut Jeruk Bali, Jeruk RGL hasil kawin dari Jeruk Siam dan Jeruk Geprok, Jeruk Trigas, Jeruk Santang, dan Jeruk Montaji atau lemon tanpa biji. Untuk nanas kebetulan sudah habis dipanen” paparnya.
Rata-rata masa tanam hingga bisa berbuah kini membutuhkan waktu 2 tahun 8 bulan lamanya. Totalnya ada ratusan tanaman, diantaranya Jeruk Siam 240 pohon, Jeruk Pamelo 15 pohon, Jeruk RGL 30 pohon. Kemudian Jeruk Montaji 30 pohon, Jeruk Trigas 5 pohon, dan Jeruk Santang 4 pohon.
Bagi pengunjung yang kesulitan memilih jeruk yang sudah matang tidak perlu khawatir, karena Tim Tefa Kebun Inovasi akan mengajarkan langsung. Baik cara memilih maupun memetik.
“Tandanya jika sudah matang itu terasa lunak ketika buah ditekan perlahan. Cara memetiknya jangan langsung ditarik, tapi putar perlahan hingga batang terlepas,” katanya sambil memperlihatkan teknik memetik yang benar.
Edu wisata petik jeruk ini tidak hanya untuk sivitas akademika saja, masyarakat umum juga bisa berkunjung dengan harga yang terjangkau untuk memetik jeruk sepuasnya.
“Petik dan makan jeruk sepuasnya, bisa bawa makanan dan piknik bersama keluarga,” lanjutnya.
Kebun Inovasi dibuka setiap hari dari jam 07.30 pagi sampai empat sore. Namun begitu, waktu yang disarankan untuk memetik jeruk pada pagi hari.
Tiket masuk hanya Rp 20 ribu saja. Bila ingin membawa pulang, jeruk kemudian ditimbang yang dihargai Rp 10 ribu per kilogramnya.
Selain itu, di Kebun Inovasi tidak hanya pohon yang ditanam langsung ke tanah. Tetapi juga ada tabulampot atau tanaman buah dalam pot. Termasuk tanaman buah jeruk, kelengkeng, hingga black sapote atau kesemek hitam.
“Jadi harapannya kami sebagai kampus bukan hanya sebagai Menara Gading (tempat studi) saja, tetapi juga bisa dinikmati masyarakat sekitar dan menularkan pengetahuan melalui sharing dan mentoring,” pungkasnya.(*)