Kejar Target PAD, Pj Wali Kota Malang Bakal Evaluasi Kinerja OPD

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

25 Oktober 2023 08:44 25 Okt 2023 08:44

Thumbnail Kejar Target PAD, Pj Wali Kota Malang Bakal Evaluasi Kinerja OPD Watermark Ketik
Pj Wali Kota bersama Bapenda dan OPD Kota Malang saat membahas target PAD. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Memasuki triwulan ketiga, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang masih mencapai 58,56 persen. Untuk mengejar target PAD, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut akan mengevaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil.

Perlu diketahui bahwa target PAD Kota Malang di tahun 2023 ini mencapai Rp 1 triliun. Ia menilai kinerja penghasil PAD baik berupa retribusi maupun pajak daerah masih lamban.

"Tadi saya minta bahwa terkait dengan OPD penghasil, baik pajak dan retribusi, saya akan menilai target ini. Karena menurut saya masih lambat sekali. Waktu kita yang efektif hanya tinggal satu bulan setengah," ujar Wahyu pada Rabu (25/10/2023).

Dari target PAD tersebut, Pemkot Malang menetapkan Rp 834 miliar sebagai target pendapatan dari hasil pajak. 

Dari empat sumber pendapatan, lain-lain pendapatan yang sah menjadi sumber pendapatan memperoleh capaian tertinggi sebesar 82,13 persen, disusul retribusi daerah 68,22 persen, dan pajak daerah sebesar 56,86 persen. Sementara itu hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan menyumbang PAD hingga 22,11 persen.

"Target PAD di tahun 2023 ini Rp 834 miliar untuk pajaknya, nah retribusinya ini yang kita genjot. Jadi kalau sampai akhir tahun tidak tercapai dan persentase masih tinggi, evaluasi kinerja akan saya lakukan dan itu sudah saya buat surat," tegasnya.

Wahyu mendorong supaya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dapat melakukan pendampingan terhadap OPD yang masih menemukan kendala.

"Nanti ada pendampingan dari BPKP supaya dapat mengatasi kendala yang ditemukan. Kadang kala ada ketakutan, dan upaya yang dilakukan yang belum terlaksana mudah-mudahan bisa ketemu. Ada satu bulan setengah lagi mereka bisa genjot," lanjutnya.

Sementara itu Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Handi Priyanto menjelaskan saat ini pendapatan pajak di Kota Malang masih mencapai 56 persen. Dari target Rp 834 miliar, Pemkot Malang baru memperoleh Rp 472 miliar. Sedangkan pendapatan daei hasil retribusi masih menempati 4,5 persen dari target.

"Ada beberapa hal yang masih bisa didapatkan untuk optimalisasi, misalnya digitalisasi pedagang. Kalau ada sostem ini selain bisa tahu jumlah pedagang di salah satu pasar, kita juga bisa tahu besaran retribusi pasar. Siapa yang menunggak, siapa yang belum bayar, dan yang sudah lunas, kita bisa tahu," jelas Handi.

Selama ini sumber PAD Kota Malang paling besar didapatkan dari hotel dan restoran. Handi optimis target pendapatan yang telah dinaikkan menjadi Rp 150 miliar dapat tercapai.

"Kita pacu ini di restoran, tahun lalu targetnya Ro 84 miliar. Ternyata saya menghitung bulan Oktober bisa tutup target. Sehingga saat PAK saya naikkan target ya menjadi Rp 105 miliar dan tercapai Rp 106 miliar. Kalau tahun ini target kita naikkan menjadi Rp 150 miliar dan kami optimis bisa tercapai," sebutnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Target PAD Kota Malang PAD Kota Malang Pendapatan asli daerah Kota Malang Bapenda Kota Malang