Kelas Menulis Ketik Bongkar Rahasia Membangun Personal Branding

23 Maret 2025 19:33 23 Mar 2025 19:33

Thumbnail Kelas Menulis Ketik Bongkar Rahasia Membangun Personal Branding Watermark Ketik
Kelas Menulis Eksklusif bareng Ketik hadir kembali dengan tema Membangun Personal Branding Lewat Media Online. (Foto: Tangkap Layar Zoom)

KETIK, SURABAYA – Kelas Menulis Eksklusif bareng Ketik kembali digelar secara online dengan tema "Membangun Personal Branding Lewat Media Online" pada Minggu, 23 Maret 2025.

Tema ini dibawakan oleh Fathur Roziq, seorang eks jurnalis Jawa Pos yang kini menjabat sebagai redaktur Ketik.co.id yang bertugas di Sidoarjo.

Acara yang berlangsung mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB seolah tidak terasa karena antusiasme peserta yang tinggi.

Selain itu pemaparan yang disampaikan Fathur Roziq begitu asyik dan menarik, sehingga memancing peserta untuk memperhatikan sekaligus bertanya.

Mantan redaktur Jawa Pos ini menerangkan dengan rinci, bagaimana membangun personal branding yang baik. Menurutnya semuanya harus berproses, dijalani dengan ketekunan dan tidak menyerah.

"Menghargai proses adalah sesuatu yang berharga. Tidak mudah puas dengan hasil yang instan," katanya.

Selain itu ia juga membeberkan bagaimana menjadi seorang jurnalis handal. Menurutnya ada tiga hal, yaitu militan, tidak kenal lelah, dan kritis.

Dengan cara-cara seperti itu, Fathur Roziq mengungkapkan seorang jurnalis mampu membranding diri kepada narasumber.

Meskipun sudah berhasil mem-branding diri, ia juga mengingatkan kepada peserta kelas menulis untuk tetap skeptis dengan tidak mudah percaya begitu saja dengan seorang jurnalis meskipun dibekali tanda pengenal.

Yuni Ermawati salah satu peserta kelas menulis ternyata mempunyai pengalaman tidak menggenakkan dengan oknum yang mengaku sebagai jurnalis.

"Tiap hari ada saja media yang datang ke sekolah saya minta uang bensin, jika tidak dikasih pasti membuat ulah. Harusnya bagaimana?" katanya.

Fathur Roziq menjawab dengan rinci. Menurutnya sebelum oknum jurnalis tersebut dilayani dengan jawaban, sebaiknya menanyakan terlebih dahulu asal usul medianya.

"Fenomena ini sangat marak terjadi. Pertama tanyakan nama medianya, punya pendirian akta hukum, dan lebih baik lagi terverifikasi dewan pers tidak. Apabila tidak ada, maka tolak saja secara halus," jelasnya.

Pertanyaan kedua dari Mahasiswi UINSA Surabaya, Awwalul yang penasaran bagaimana membangun personal branding. Apakah personal branding bisa dikaitkan dengan media tempat bekerja atau diri sendiri.

Cak Ros, sapaannya mengatakan, jika personal branding media tempat jurnalis bekerja dengan diri sendiri tidak bisa terpisahkan. Keduanya melekat.

"Citra jurnalis bagus maka otomatis citra media tempatnya bekerja juga bagus," jelasnya singkat namun padat.

Menurutnya zaman sekarang sangat penting membangun citra diri yang diawali dengan good looking, penampilan yang bagus dan rapi.

"Sekarang tidak zamannya lagi jurnalis itu memakai kaus oblong, wajah berminyak, pakai tas selempang lusuh, dan pakai rompi yang banyak kantongnya," katanya.

Sekarang jurnalis lebih baik berdandan rapi. Hal ini untuk membentuk citra diri yang positif di depan narasumber.

"Narasumber juga akan rispek, sebelum anda memperkenalkan diri sebagai jurnalis. Menurut saya media besar atau kecil pun, apabila jurnalis itu bisa menempatkan diri dalam berpakaian akan dipandang bagus," bebernya.

Dampaknya narasumber akan mengenal jurnalis tersebut. Bahkan koneksi dengan narasumber tidak akan terputus.

Kelas Menulis Eksklusif bareng Ketik.co.id masih ada satu kali lagi. Anda jangan sampai terlewatkannya ya! (*)

Tombol Google News

Tags:

kelas menulis ketik kelas menulis ketik Ketik.co.id Jurnalis