Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Kinerja Pilar Sosial

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

14 September 2024 09:10 14 Sep 2024 09:10

Thumbnail Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Kinerja Pilar Sosial Watermark Ketik
Penyerahan bantuan sosial triwulan III secara simbolis oleh Pj Gubernur Jatim Adhi Karyono, 13 September 2024. (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

KETIK, PASURUAN – Keberhasilan Jawa Timur meningkatkan kesejahteraan sosial dan menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 0,66 persen per Maret 2024 mendapat sorotan dari Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono, Jumat, 13 September 2024.

Dalam acara Apel Siaga Penanganan Kesejahteraan Sosial dan Capacity Building Pilar Sosial 2024, Adhy mengungkap, pencapaian luar biasa ini tidak lepas dari dedikasi pilar sosial yang telah sepenuh hati melayani masyarakat membutuhkan, khususnya miskin dan rentan.

“Pencapaian ini berkat sinergi semua pihak. Baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, swasta, stakeholder, akademisi, dan pelaku utamanya adalah pahlawan-pahlawan sosial yang tidak kenal pamrih,” ungkapnya dalam sambutan di Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), Pasuruan.

Di depan 400 peserta Apel Siaga, dia mengucapkan rasa terima kasih Pemprov Jatim kepada para pilar sebagai pihak yang mendukung segala program untuk menangani masalah kesejahteraan sosial di Jatim.

Sebab selama 5 tahun ini, pembangunan bidang sosial, pemerintahan dan layanan publik di Jatim benar-benar meningkat.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, beber Adhy, berada di angka 4,98 persen. Angka ini termasuk paling tinggi di seluruh provinsi di Pulau Jawa.

“Ekonomi di Jatim bisa terus bertumbuh karena adanya pengendalian masalah kesejahteraan sosial yang sangat baik,” lanjutnya.

Pengendalian sejalan dengan usaha Dinas Sosial Jatim dalam menjaga sistem, manajemen, kebijakan, penganggaran, hingga program tetap ‘on the track’.

Lebih dalam, dia menjelaskan ada 3 strategi mengatasi kemiskinan. Pertama, masyarakat miskin harus diberikan pemenuhan kebutuhan dasar. Mulai dari kebutuhan makanan, kesehatan dan pendidikan.

“Itu ditangani oleh Program Keluarga Harapan (PKH). PKH sangat penting untuk social investment, anak-anak bisa memperoleh pendidikan, kesehatan yang prima sehingga bersaing,” ujar Adhy.

Kedua, peningkatan pendapatan dengan memberdayakan ekonomi masyarakat. Masyarakat harus diajarkan mandiri dengan memberikan bantuan modal dan akses.

“Ini harus dan ternyata kami tidak sendiri. Kami bersama Baznas menggunakan target yang sama untuk bisa memberikan bantuan ekonomi dan pemodalan,” imbuhnya.

Foto Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono bersama Kepala Dinsos Jatim saat Apel Siaga Penanganan Kesejahteraan Sosial dan Capacity Building (Foto: dok. Dinsos Jatim)Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono bersama Kepala Dinsos Jatim saat Apel Siaga Penanganan Kesejahteraan Sosial dan Capacity Building (Foto: dok. Dinsos Jatim)

Ketiga, mengurangi kemiskinan dengan infrastruktur. Indikator dari strategi ini tak lain adalah rumah, sanitasi dan menciptakan lingkungan kondusif bagi orang miskin dengan infrastruktur yang terkoneksi untuk industri dan rumah tangga.

“Di balik itu siapa yang jungkir balik di lapangan? Kalianlah (para pilar sosial) yang membuat program itu berjalan dengan baik,” tegas Adhy.

Kepala Dinas Sosial Jatim, Restu Novi Widiani menambahkan selain memberikan apresiasi, acara ini bertujuan untuk memperkuat para pilar kesejahteraan sosial.

Novi mengungkap, masih banyak masalah sosial yang harus ditangani. Masalah ini sesuai dengan perubahan sosial yang tidak terkendali.

“Permasalahan kesejahteraan sosial, bencana alam dan bencana sosial, masalah empowering masyarakat, serta social enforcement semua patut kita pikirkan bersama,” katanya.

Sebagai informasi, Dinas Sosial Jatim memiliki total 7.754 pilar kesejahteraan sosial. Terdiri dari 5.244 Pendamping PKH, 1.852 Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan 658 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Para pilar ini tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim.

Atas peran mereka dalam menangani masalah sosial, Pj Gubernur Jatim memberikan apresiasi senilai Rp500 ribu pada masing-masing pilar.

Pj Gubernur Jatim memasangkan rompi dan menyerahkan sertifikat pelatihan Koordinator TKSK, Tagana, dan Pendamping PKH Provinsi Jatim.

Tak hanya itu, Adhy Karyono menyerahkan bantuan sosial triwulan III secara simbolis kepada penerima PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Kemiskinan Ekstrem (KE), dan pemberdayaan sosial.

Serta, bantuan permakanan pada 6 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dengan total Rp 2 miliar untuk mengurangi angka stunting di Jatim. (*)

Tombol Google News

Tags:

dinas sosial jatim Pj Gubernur Jatim pilar sosial Kemiskinan ekstrem Bantuan Sosial