Kepala LLDIKTI Wilayah VII Kenakan Pakaian Adat Gorontalo pada Peringatan Hardiknas 2025

2 Mei 2025 19:55 2 Mei 2025 19:55

Thumbnail Kepala LLDIKTI Wilayah VII Kenakan Pakaian Adat Gorontalo pada Peringatan Hardiknas 2025
Ketua LLDIKTI Wilayah VII dalam pelaksanaan peringatan Hardiknas 2025 mengenakan pakaian adat. (Foto: LLDIKTI)

KETIK, MALANG – Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Pendidikan Nasional selalu identik dengan upacara berpakaian adat. Tahun ini, Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Dyah Sawitri menggunakan pakaian adat Gorontalo bernuansa merah muda.

Dyah didapuk menjadi pembina upacara dan menyampaikan beberapa poin penting, salah satunya menghormati nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sesuai dengan pesan dari Mendiktisaintek bahwa untuk menghadapi masalah global yang kompleks tidak dapat diselesaikan dengan cara biasa.

"Krisis iklim, ketimpangan ekonomi, revolusi digital, krisis kepercayaan sosial, serta disrupsi nilai dan pekerjaan akibat kecerdasan buatan membuat pendidikan menjadi jawaban yang paling mendasar dan strategis," ujarnya, Jumat 2 Mei 2025.

Hardiknas 2025 yang mengusung tema 'Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua' menjadi landasan untuk bergerak maju bersama. Ia yakin bahwa pendidikan tak dapat dilakukan oleh salah satu pihak saja.

"Diperlukan sinergi, pemerintah butuh dukungan masyarakat. Begitu pula sekolah yang butuh sinergi dnegan keluarga, dan kampus yang harus terhubung dengan dunia usaha maupun komunitas," lanjutnya.

Pemerintah telah sepakat bahwa pendidikan yang baik ialah pendidikan yang berdampak. Diperlukan lima perilaku utama untuk mewujudkan komitmen tersebut.

Dimulai dengan fokus pada hasil dan dampak, bukan semata-mata laporan kegiatan maupun angka saja. Hal yang utama ialah masyarakat dapat merasakan dampak berupa perubahan nyata dan bermanfaat.

"Riset harus berakar pada tantangan Indonesia, mulai dari ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, transisi energi, hingga adaptasi perubahan iklim. Lalu ilmu pengetahuan atau sains harus menjadi solusi sosial-ekologis," katanya.

Begitu pula hilirisasi riset yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat diimplementasikan pada sinergi antara pembangunan, riset, dunia industri, hingga UMKM.

"Teknologi bukan untuk dipamerkan, tapi untuk digunakan dan dimanfaatkan seluas-luasnya. Kelima, evaluasi yang akuntabel dan terbuka," tutupnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Hardiknas 2025 Hari Pendidikan Nasional LLDIKTI Wilayah VII