KETIK, BANDUNG – Ketua DPRD Kabupaten Bandung Renie Rahayu Fauzi mendonorkan darahnya untuk membantu warga yang membutuhkan. Biasanya, kata Renie, darahnya dibuang begitu saja untuk kesehatan tubuh, mencegah penyakit dan gejala atau istilahnya flebotomi.
"Sebulan sekali saya buang darah. Kan kalau donor darahnya digunakan lagi. Kalau ini dibuang. Nah, daripada dibuang kan sayang. Lebih baik didonorkan saja untuk orang yang membutuhkan," ungkap Renie saat kegiatan donor darah Relawan Donor Darah & Thalassemia Indonesia (ReDTI), di Desa Sukamanah Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu (15/2/2025).
Renie juga mengapresiasi para relawan dari RedTI yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi terhadap mereka yang butuh perhatian khusus seperti penyintas thalasemia. Thalasemia sendiri merupakan penyakit kelainan darah yang merupakan penyakit keturunan, yaitu mutasi genetik yang diwariskan dalam keluarga.
"Nah, begitu ada jadwal donor darah dari RedTI juga saya terketuk lagi untuk membatu. Dari pada saya buang tiap bulan lebih baik saya donorkan, " ucap pimpinan Dewan dari Fraksi PKB ini.
Renie menyatakan dirinya bertekad akan lebih memperhatikan permasalahan sosial seperti yang ditangani RedTI, dan akan memperjuangkan solusinya untuk masyarakat. Salah satu di antaranya soal BPJS kesehatan yang masih harus dibayar mandiri.
Pada kesempatan donor darah itu Renie juga ditemani Direktur Utama BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung Aep Hendar Cahyadi yang sudah dua tahun men-support setiap kegiatan RedTI.
"Saya suport RedTI sudah berjalan selama dua tahun. Saya fasilitasi mulai dari tempat sekretariat termasuk dana operasional setiap bulan," ungap Aep.
Aep berharap para pengusaha lain juga dapat termotivasi bisa memberikan manfaat dan lebih peduli terhadap warga sekitanya.(*)