KETIK, SURABAYA – Momen perayaan Cap Go Meh 2025 yang digelar di Balai Kota Surabaya pada Rabu, 12 Januari 2025 rupanya membawa kesan tersendiri bagi Ketua Surabaya Friendship Club (SFC) Dendy Sean.
Pada momen tersebut dirinya melihat ribuan masyarakat berkumpul melebur menjadi satu, bersuka ria merayakan Cap Go Meh.
"Jujur saya sangat bersyukur dan senang bisa ikut merayakan Cap Go Meh di Surabaya. Antusiasme dari masyarakat sangat besar, di sini semua jadi satu tanpa melihat ras, agama ataupun suku," jelas Dendy saat ditemui oleh Ketik.co.id, Rabu 13 Februari 2025.
Perayaan Cap Go Meh merupakan puncak dari Tahun Baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.
Dendy menambahkan, perayaan Cap Go Meh merupakan kebudayaan yang tidak berhubungan dengan agama. Bahkan budaya ini sudah dirayakan secara global oleh masyarakat di seluruh dunia.
"Jadi ini tidak ada hubungannya dengan agama. Perayaan Cap Go Meh adalah kebudayaan yang saat ini sudah dirayakan secara global," tambahnya.
Lebih lanjut, pada momen perayaan Cap Go Meh kali ini ada satu hal yang membuat Dendy merasa terharu, yakni rasa gotong royong yang ditunjukkan para pengusaha di Kota Surabaya melalui program bibit unggul 1 keluarga 1 sarjana.
Program 1 keluarga 1 sarjana ini berkolaborasi dengan para pelaku usaha. Para pengusaha akan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga penerima manfaat (KPM) program tersebut.
"Jujur kemarin saya terharu bagaimana para pengusaha bersatu menjadi orang tua asuh untuk 160 an anak untuk melanjutkan pendidikan hingga sarjana," paparnya.
"Ini adalah wujud gotong royong kita semua tanpa memandang ras, suku ataupun agama karena kita adalah satu Indonesia," pungkasnya. (*)