KETIK, MUSI BANYUASIN – Jembatan Lalan di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang ambruk akibat ditabrak kapal tongkang batu bara menyebabkan korban sebanyak 13 orang.
Dari data sementara yang dimiliki Basarnas Palembang, 13 orang yang menjadi korban akibat insiden tabrakan tersebut, dengan rincian 6 orang hilang, 6 orang luka ringan, dan 1 orang luka berat.
"Dilaporkan ada enam orang hilang, enam orang luka ringan dan satu orang luka berat," jelas Kepala Basarnas Palembang, Raymond Konstantin.
Adapun identitas korban hilang di antaranya Muhammad Kusdio (45) warga P.5 Sari Agung, Hendra Hanlipi (15) warga P.5 Sari Agung, Mohamad Alansyah (15) warga Suka Jadi, Misbahul Munir (31) warga Suka Jadi, Samari (43) warga P.13 Purwodadi Banyuasin, dan Ribut Riyadi (34) warga Palembang.
Sedangkan untuk identitas warga yang mengalami luka ringan adalah Lukas, Raka, M Rifansyah, Heri dan Andre yang merupakan warga P.6 Sukajadi. Lalu Andre warga P.11 Galih Sari.
Sedangkan untuk korban luka berat bernama Elpis warga P.11 Galih Sari. Elpis mengalami patah tulang dan harus diberi perawatan intensif.
Dalam rangka mencari korban hilang, Basarnas Palembang mengerahkan dua tim pencarian yang akan menyisir aliran sungai di sekitar jembatan.
"Ada dua tim yang diturunkan untuk melakukan pencarian orang hilang. Saat ini tim masih menuju lokasi," ungkap Raymond.
Menurut Raymond, pencarian korban terkendala akses yang jauh dari lokasi kejadian. Untuk mencapai TKP, Tim SAR membutuhkan waktu sekitar 6 jam perjalanan.
"Untuk menuju TKP membutuhkan waktu karena lokasinya jauh untuk ditempuh dengan darat. Sedangkan waktu tempuh jalur air akan memakan waktu lima hingga enam jam," ungkapnya.
Ia berharap seluruh korban hilang dapat ditemukan dan akses lalu lintas alternatif dapat segera dibangun agar aktivitas masyarakat setempat tidak lumpuh.
"Semoga semua korban (hilang) dapat segera kita temukan," harap dia.
Sebelumnya, Jembatan Lalan di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ambruk akibat ditabrak tongkang batu bara saat melintas pada Senin (12/8/24) malam.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Banyuasin, Pathi Riduan. Menurut dia, jembatan penghubung dua kecamatan tersebut putus akibat ditabrak tongkang batu bara.
"Iya jembatan penghubung Kecamatan Lalan dan Sungai Lilin ambruk karena ditabrak tongkang batu bara," kata Pathi pada Selasa (13/8/24).
Insiden tabrakan tersebut terjadi pada Senin malam sekitar pukul 21.00 WIB. Akibatnya, jembatan sepanjang 500 meter yang menjadi akses penghubung Kecamatan Lalan dan Sungai Lilin tersebut kini terputus.
Menurut Pathi, saat insiden terjadi, sejumlah orang dan kendaraan masih melintas di atas jembatan itu. Berdasarkan informasi, terdapat 1 unit mobil, beberapa unit sepeda motor, dan beberapa pemancing jatuh ke sungai.(*)