KETIK, SURABAYA – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menunjukkan inovasi kreatifnya. Kali ini, Maulana Husein Syafri dari Program Studi Teknik Industri berhasil mengolah limbah ampas kopi menjadi briket sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Maulana menjelaskan inovasi ini muncul dari kepedulian terhadap limbah ampas kopi yang sering terbuang begitu saja. Padahal, limbah ini masih memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Dalam proses pembuatannya, Maulana mengombinasikan ampas kopi dan kulit ari kelapa dengan tepung tapioka dan air sebagai perekat.
“Setelah mendapatkan komposisi yang tepat, campuran ini dipadatkan menggunakan cetakan khusus untuk menghasilkan briket dengan bentuk yang dapat disesuaikan,” ungkapnya.
Arang briket terbuat dari ampas kopi dan kulit ari kelapa. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Maulana juga merancang alat pencetak briket yang dilengkapi dengan heater untuk mempercepat proses pengeringan.
“Teknologi ini membuat proses produksi lebih efisien. Desain alat pencetak juga fleksibel, sehingga bentuk cetakan dapat diubah sesuai kebutuhan pengguna,” jelasnya.
Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan limbah ampas kopi dari coffee shop Jokopi Indonesia yang mencapai 330 kg per bulan dan limbah kulit ari kelapa dari UMKM Ridho Abadi yang mencapai 240 kg per bulan.
“Saya menggunakan bahan dari coffee shop dan UMKM dengan kualitas yang lebih bersih dan efisien,” tutur Maulana.
Briket hasil inovasi ini memiliki daya tahan tinggi dan menghasilkan lebih sedikit residu dibandingkan bahan bakar konvensional.
“Briket ini mampu bertahan hingga dua jam saat digunakan dan hanya menghasilkan sekitar satu persen residu abu, jauh lebih sedikit dibandingkan arang konvensional,” paparnya.
Selain ramah lingkungan, inovasi ini juga memiliki potensi ekonomi. Dengan semakin berkembangnya industri kopi di Indonesia, jumlah limbah ampas kopi yang dihasilkan pun semakin besar. Jika dikelola dengan baik, limbah ini dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Melalui proyek ini, Maulana berharap dapat memberikan solusi bagi permasalahan limbah sekaligus menciptakan alternatif energi yang lebih berkelanjutan.
Maulana Husein Syafri dari Program Studi Teknik Industri Untag Surabaya berhasil menciptakan arang briket dari ampas kopi. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Maulana menambahkan khususnya untuk UMKM yang tertarik untuk memulai bisnis semacam ini, menurutnya UMKM dapat memperbesar mesin produksi.
"Pemilik UMKM sebaiknya memperbesar kapasitas mesin produksi agar dapat meningkatkan volume produksi dan memaksimalkan hasilnya,” sarannya
Dengan adanya kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, ampas kopi yang selama ini dianggap sebagai limbah ternyata bisa memiliki nilai guna yang tinggi. Semoga inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan adanya inovasi seperti ini, Untag Surabaya semakin menunjukkan perannya sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Maulana dijadwalkan akan diwisuda pada 23 Februari mendatang. (*)