KETIK, SURABAYA – Kloter pertama jemaah haji embarkasi Surabaya mulai berangkat ke tanah suci untuk menjalani ibadah haji. Mereka dilepas Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Jemaah haji kloter pertama sebanyak 371 orang yanv terdiri dari 366 jemaah haji, 1 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 1 orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) serta 3 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dari Bojonegoro.
Dengan menggunakan pesawat Saudia Arabian Airlines dengan Nomor Flight SV 5269, jemaah haji akan mendarat di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah Arab Saudi pada Minggu (12/5/2024).
"Alhamdulillah tahun ini Embarkasi Surabaya mendapat layanan fast track. Seolah-olah ketika kita tiba di Arab Saudi tidak ada proses keimigrasian karena sudah dilakukan di Bandara Juanda,” ucap Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Sabtu (11/5/2024).
Adhy menilai kehadiran layanan ini karena Jawa Timur dengan jumlah jemaah haji yang luar biasa banyak tapi mampu menyelenggarakan ibadah haji dengan baik. Ia juga mengingatkan para jemaah bahwa mereka adalah tamu Allah.
“Jaga kesehatan. Sehat adalah modal agar bisa menjalankan ibadah haji dengan baik. Bapak ibu harus sadar bahwa perjalanannya ke Tanah Suci bukan perjalanan biasa. Bapak ibu adalah pilihan Allah,” tuturnya.
Adhy juga berharap agar jemaah diberikan kekuatan sehingga semua proses ibadah haji dapat terlaksana dengan baik. “Semoga kembali dalam keadaan sehat walafiat dan menjadi haji mabrur,” tuturnya.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono berkomunikasi dengan jemaah haji dari Bojonegoro, Sabtu (11/5/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Pesan lain yang disampaikan Pj Gubernur, Indonesia adalah jemaah yang terkenal tertib dan santun, oleh karenanya, ia minta para jemaah agar selalu menjaga nama baik Indonesia dan mengindahkan norma-norma yang berlaku di Arab Saudi.
“Bajonegoro pertama kali datang sehingga menjadi contoh bagi yang lain karena itu bersikaplah yang baik,” pesannya.
Sementara itu, Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat menjelaskan ibadah haji adalah ibadah yang amat sangat mengandalkan stamina fisik yang prima, karenanya kesehatan menjadi yang utama.
“Kita harus ingat bahwa puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Karena bapak.ibu sekalian adalah kloter awal yang akan tiba lebih dahulu di Madinah dan beberapa Minggu tinggal di Mekkah sebelum wukuf, maka mohon dijaga betul kesehatannya, jangan terlau diforsir untuk beribadah, mohon diimbangi dengan kondisi kesehatan kita,” ujar Arsad.
Arsad menjelaskan tema haji 2024 adalah haji ramah lansia karena sekitar 45 ribu jemaah Indonesia adalah lansia. “Seluruh layanan mulai di tanah air hingga di tanah suci diupayakan ramah lansia,” ujarnya.
Menurut Arsad, seremoni pelepasan maksimal 30 menit agar para lansia tidak diberi beban yang berat. Acara pelepasan ini juga dihadiri Plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Mufi Imron Rosyadi serta para pejabat instansi vertical dan kepala OPD Provinsi Timur. (*)