KETIK, BANDA ACEH – Seratusan pemuda yang tergabung dalam aliansi Ikatan Mahasiswa Pemuda (IMP) Seuramo Mekah menggelar aksi demontrasi terhadap kepemimpinan Pj Gubernur Aceh, Safrizal di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Selasa, 4 Februari 2024.
Koordinator Lapangan, Marisi Saputra mengungkapkan bahwa rapor merah yang dihadiahkan pada akhir masa kepemimpinan Pj Gubernur Aceh, Safrizal mengenai kebijakan rencana evaluasi Eselon II.
Massa dari kalangan pemuda dan mahasiswa menilai tindakan yang dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh terlalu tergesa-gesa, sehingga menimbulkan berbagai spekulasi di khalayak publik dan menduga ada unsur transaksional dalam rencana mutasi ini.
"Pemberian rapor merah karena kita menilai Pj Gubernur Aceh telah gagal dalam menjaga kondusifitas birokrasi di Aceh dan dapat mengganggu kepemimpinan selanjutnya," ujar Marisi.
Seratusan pemuda dan mahasiswa Aceh menggelar demo di depan Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa, 4 Februari 2025. (Foto: Irfandi for Ketik.co.id)
Dalam orasinya, koordinator lapangan Marisi Saputra mempertanyakan urgensi dari rencana mutasi tersebut, padahal dalam waktu dekat gubernur dan wakil gubernur definitif akan segera dilantik.
Kemudian, dia juga menyatakan bahwa pemuda Aceh dalam aliansi IMP Seuramo Mekah menolak dengan tegas rencana mutasi yang dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh.
"Kami meminta pihak yang berwenang mengusut tuntas motif dari rencana mutasi yang dilakukan ini, karena tindakan yang tergesa-gesa dan seperti ada sesuatu dibaliknya,“ ujar Marisi.
Terakhir, Marisi menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Safrizal selama menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh gagal, alasannya karena telah membuat kegaduhan di publik Aceh di penghujung masa jabatannya. (*)