KETIK, BATU – Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M Chori menyampaikan selama bulan suci Ramadan pembelajaran di sekolah akan lebih berorientasi pada nilai-nilai keagamaan.
Penguatan pembelajaran keagamaan, menurutnya bertujuan untuk memperkuat karakter religius peserta didik. Serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap nilai-nilai spiritual.
"Yang non-muslim pun akan tetap mendapatkan penguatan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing," kata M Chori, Selasa, 11 Februari 2025.
Kebijakan itu, lanjut Chori menindaklanjuti edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dasmen).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M. Chori. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
Meskipun begitu pembelajaran akademik tetap berlangsung, tetapi porsinya akan lebih banyak diisi dengan kegiatan keagamaan.
"Berbagai kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, kajian keislaman, serta tausiyah akan menjadi bagian dari kegiatan belajar-mengajar di sekolah," tambahnya.
Chori menegaskan, pihaknya ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan ilmu akademik, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang lebih baik. Selain itu, pihaknya mendorong sekolah memberikan pengalaman belajar lebih bermakna selama Ramadan.
"Sekolah tetap wajib mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan, namun diberikan keleluasaan dalam pengelolaan waktu dan metode pembelajaran selama bulan Ramadan," tuturnya. (*)