Melihat Kembali Suasana Stasiun Wonogiri di Masa Kolonial Belanda, Era Tahun 1930-an

Jurnalis: Maulana Fajar Ilyasin Yusuf
Editor: Muhammad Faizin

3 September 2024 22:00 3 Sep 2024 22:00

Thumbnail Melihat Kembali Suasana Stasiun Wonogiri di Masa Kolonial Belanda, Era Tahun 1930-an Watermark Ketik
Stasiun Wonogiri pada masa kolonial Belanda sekitar tahun 1930 (Sumber: Majalah Kejawen)

KETIK, WONOGIRI – Wonogiri merupakan kabupaten yang berada di ujung tenggara provinsi Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan dua provinsi sekaligus yaitu Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Secara geografis wilayah wonogiri diisi oleh beberapa pegunungan serta perbukitan. Meski begitu, Wonogiri memiliki stasiun kereta api yang sudah cukup lama dan masih aktif hingga saat ini.

Pembangunan jalur kereta api di Wonogiri sendiri sudah diinisasikan dari tahun 1840-an oleh Pemerintah Hindia Belanda. Berlanjut pada pembangunan rel dimulai pada tahun 1864. Untuk Stasiun Wonogiri sendiri baru beroperasi pada tahun 1922 melayani jalur Solo-Wonogiri-Batureno dengan panjang lintasan 29 km.

Dibangunnya jalur tersebut bukan tanpa alasan, karena pemerintah belanda ingin menggunakan jalur tersebut untuk mengangkut hasil tambang batu gamping yang berada di wilayah nguntoronadi dan batureno. Seiring berjalannya waktu jalur kereta api tersebut mengalami perubahan besar, hal itu tidak terlepas dari pembangunan Waduk Gajah Mungkur yang berada dijalur Wonogiri-Baturetno sehingga jalur tersebut dibongkar dan ditutup pada tahun 1976 menyisakan jalur Solo-Wonogiri saja hingga saat ini.

Bukti Stasiun Wonogiri pada jaman pemerintahan belanda terlihat jelas pada foto diatas, terlihat beberapa orang sedang berbaris rapi didekat stasiun legendaris tersebut. Menurut sumber diatas, foto suasana ini diambil pada sekitar tahun 1930. (*) 

Tombol Google News

Tags:

wonogiri Kereta Api kereta sejarah wonogiri solo raya Jawa Tengah sejarah kereta api