Wisata religi merupakan satu jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas ataupun tempat khusus yang berhubungan dengan aspek religi keagamaan. Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama tertentu.
Tempat-tempat ini dapat berupa tempat-tempat ibadah dan tempat bersejarah bagi agama tertentu yang memiliki kekhususan dan makna tersendiri.
Keberagaman serta Keanekaragaman agama dan keyakinan yang dimiliki Indonesia menjadi modal utama mempromosikan konsep wisata religi. Banyaknya bangunan bersejarah memiliki arti khusus bagi umat beragama sehingga, besarnya jumlah umat beragama penduduk Indonesia merupakan potensi bagi perkembangan wisata religi.
Secara umum, wisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, kepuasan serta pengetahuan. Jadi, wisata religi adalah perjalanan yang dilakukan untuk meningkatkan amalan agama sehingga strategi dakwah yang diinginkan akan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang menjalani wisata religi (Siti, 2015).
Beberapa kegiatan religi berkaitan erat dengan aktivitas manusia seperti ziarah. Di Indonesia istilah ziarah seringkali dilakukan oleh kalangan tertentu pada waktu-waktu tertentu misalnya menjelang Ramadhan atau lebaran, ada juga yang rutin berziarah pada setiap malam jumat atau malam senin.
Istilah ziarah diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang dengan mengunjungi tempat-tempat suci dan tempat-tempat peribadatan tertentu untuk menjalankan tradisi-tradisi atau ritual-ritual khusus yang masih dianggap penting oleh masyarakat.
Ziarah juga diartikan sebagai kunjungan ke tempat tertentu yang dianggap keramat atau mulia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 865). Di Indonesia tempat yang dikategorikan ke dalam obyek wisata ziarah adalah (obyek wisata pilgrim) diantaranya makam, masjid, gereja, vihara, klenteng dan lainnya.
Sementara itu, masyarakat Jawa mempunyai tradisi berziarah ke makam para leluhur, dengan mengunjungi makam tertentu untuk nyekar dan mendoakan orang yang telah dikubur misalnya makam-makam para pahlawan.
Langkah Pengembangan Wisata Religi
Dalam mengembangkan wisata religi dapat menumbuhkan ketenangan (spiritualitas) untuk diri sendiri. Wisata religi bukan hanya sekedar menikmati indahnya bagunan-bagunan bersejarah yang penuh dengan keindahan. Tapi para wisatawan religi bisa mendapatkan ketenangan yang sebelumnya tidak didapatkan di tempat-tempat wisata pada umumnya.
Wisata religi sebagai bagian aktivitas dakwah harus mampu menawarkan wisata baik pada objek serta daya tarik wisata bernuansa agama maupun budaya yang mampu menggugah kesadaran masyarakat akan ke maha kuasaan Allah SWT dan kesadaran agama (Fathoni, 2007: 3).
Wisata religi (keagamaan) masuk sebagai sistem kebudayaan.Setiap tradisi keagamaan memuat simbol-simbol suci yang dengannya orang melakukan serangkaian tindakan untuk menumpahkan keyakinan dalam bentuk melakukan ritual, penghormatan dan penghambaan (Siti, 2015) menurut Suparlan (1981: 87).
Indonesia merupakan kebhinekaan yang mempunyai banyak kekayaan, suku bangsa, agama serta budaya. Kehidupan yang berdampingan dengan keberagaman budaya merupakan kebanggaan, namun demikian tidak mudah memelihara kebanggaan sebagai bangsa. Kita harus mempunyai rasa toleransi yang tinggi agar kebhinekaan yang kita punya tetap indah dirasa dan dinikmati.
Pengembangan objek wisata religi juga merupakan program usaha dalam meningkatkan pendapatan masyarakat agar dapat membantu perekonomian daerah dalam memenuhi kebutuhan negara.
Pengembangan pariwisata religi sebagai suatu industri kegiatan perjalanan tidak hanya mengurangi tingkat stres pada para pekerja tapi juga dapat meningkatkan spiritualnya jika tempat wisata religi dapat dikelolah dengan baik, tentunya banyak aspek yang perlu dipertimbangkan karena dapat dilihat padatnya pengunjung dari berbagai kota yang ada di Indonesia hingga mancanegara.
Saat ini perkembangan pariwisata di Indonesia dititik beratkan pada setiap daerah masing-masing, karena daerah yang memiliki potensi serta objek wisata dan daya tarik wisata dari berbagai daerah. Wisata religi yang dimaksud disini lebih mengarah kepada wisata ziarah yang memiliki nilai sakral keagamaan.
Wisata religi di Indonesia yang menonjol adalah pada makam waliyullah terutama pada makam Walisongo yang dikenal oleh umat Islam sebagai ziarah kubur, merupakan wisata religi.
Ziarah kubur adalah satu dari sekian tradisi yang ada di Jawa dan berkembang di masyarakat Jawa. Berbagai maksud dan tujuan maupun motivasi selalu menyertai aktivitas ziarah kubur (Qutb, 2004).
Tradisi dengan niat ziarah pada hakikatnya merupakan salah satu bagian dari sunnah Rasul, dengan maksud mengingatkan orang-orang hidup, agar menyadari dirinya bahwa suatu saat nanti yang bersangkutan juga akan meninggal dunia.
*) Vivin Alwan merupakan Ketua Umum Wanita Indonesia Pemerhati Pariwisata (WIPP)
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)