Mengenal Abdul Karim, Lulusan Terbaik Al-Azhar Kairo yang Raih Banyak Prestasi

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Marno

21 Februari 2024 22:57 21 Feb 2024 22:57

Thumbnail Mengenal Abdul Karim, Lulusan Terbaik Al-Azhar Kairo yang Raih Banyak Prestasi Watermark Ketik
Abdul Karim Amrullah bersama Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Nahla Shabry As-Sha'idy saat menerima penghargaan di prosesi wisuda Universitas Al-Azhar Kairo tahun 2022 (Foto: dok.narasumber)

KETIK, SURABAYA – Berhasil meraih predikat lulusan terbaik Al-Azhar Kairo, salah satu kampus terkenal dunia adalah suatu pencapaian yang sangat membanggakan. 

Di tengah persaingan yang luar biasa, Abdul Karim Amrullah pernah berhasil mendapatkan predikat mumtaz ma’a martabat al-syaraf (istimewa dengan penuh penghargaan) dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. 

Bagaimana kisah perjuangannya untuk mendapatkan prestasi tersebut? Jurnalis Ketik.co.id berkesempatan mewawancarai sosok yang akrab disapa Aam ini pada Selasa (20/2/2024). Berikut kisahnya!

Kalahkan Ribuan Mahasiswa Internasional

Siapa yang tak tahu dengan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir? Salah satu universitas tertua di dunia ini terkenal dengan persaingannya yang sangat ketat. 

Pasalnya mahasiswa di sana berasal dari berbagai negara di seluruh dunia yang sudah tidak diragukan lagi kecerdasannya.

“Alhamdulillah, iya. Waktu wisuda S1 tahun 2022 kemarin, saya mendapat nilai tertinggi mengalahkan ribuan mahasiswa Wafidin (sebutan seluruh mahasiswa internasional dan Mesir),” ungkapnya ketika diwawancarai via Zoom.

Selama menjadi mahasiswa S1 di Fakultas Ushuluddin Al-Azhar, pria asal Sidoarjo ini selalu meraih prestasi membanggakan. Bahkan sekarang, ia tetap menjadi yang terbaik di program Magister Prodi Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Universitas Al-Azhar Kairo.

“Alhamdulillah di pascasarjana ini 2 tahun kemarin juga dapat nilai tertinggi di kelas Tamhidi (kelas persiapan tesis) di Fakultas Kulliyatul Ulum Islamiyyah,” ungkap pria 25 tahun itu.

Bertahan di Tengah Persaingan

Selama 4 tahun berturut-turut, Aam berhasil mempertahankan prestasinya hingga menjadi lulusan terbaik Al-Azhar Kairo.

“Persaingan Al-Azhar ketat sekali waktu S1. Sebab nilai ujian jadi penentu apakah kita naik kelas atau tidak,” tuturnya.

Lebih-lebih, lanjut Aam, saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, satu kelasnya bisa dihadiri lebih dari ratusan orang. Jadi dosen belum tentu mengenal muridnya. Sehingga, tidak bisa karena kenal dosen nilainya jadi bagus. Semua murni dari nilai ujian yang diadakan 2 kali dalam setahun.

Ia juga menuturkan proses perkuliahan di Al-Azhar menekankan kemandirian. Dengan kata lain, universitas ini tidak menerapkan absen dan mahasiswa bisa bebas.

“Mentalnya tentu diuji. Karena teman-teman di sini keren-keren, baik dari negara sendiri maupun teman-teman Mesir yang terkenal kecerdasannya. Belum lagi orang-orang India dan Afghanistan yang terkenal rajinnya,” ungkap Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang itu.

Ia berpendapat, untuk mempertahankan itu semua butuh namanya pintar, bukan banyak kecerdasan seperti anggapan sebagian orang. Supaya bisa pintar, perlu namanya rajin, terlebih rajin menghadiri kelas para dosen.

“Tentu rajin menghadiri kelas para dosen. Selain itu, jangan malu bertanya pada siapapun kalau tidak paham, kata Al-Qur’an fas’alu ahla adz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,” ungkapnya.

Cerdik Mengatur Waktu

Untuk menyiasati itu, ia mengatakan harus cerdik dalam mengatur waktu. Sebelum ujian tiba, ia benar-benar mempelajari materi dengan baik.

“Dua bulan sebelum ujian saya benar-benar mempersiapkannya. Saya belajar dengan teman-teman dari Bangsa Arab seperti Mesir dan Irak, saling berdiskusi, supaya saya tahu bagaimana kemampuan mereka dalam menganalisis teks Bahasa Arab,” lanjutnya.

Foto Abdul Karim Amrullah mendapat juara 1 Lomba Sejarah Kebudayaan Islam se-Jawa Timur di UINSA saat Aliyah (Foto: dok.narasumber)Abdul Karim Amrullah mendapat juara 1 Lomba Sejarah Kebudayaan Islam se-Jawa Timur di UINSA saat Aliyah (Foto: dok.narasumber)

Ia mencintai mendoakan kebaikan untuk orang lain. Artinya, jika pada akhirnya bukan dia yang mendapat nilai tinggi, ia ridha.

“Kalau teman saya yang dapat, saya ridha. Jadi ketika selesai ujian tidak ada beban, tidak dendam-dendaman. Pun kalau saya yang mengajarkannya tapi nilai saya tidak lebih baik dari dia, no problem,” tutur Aam pada Ketik.co.id.

Lulusan terbaik Al-Azhar Kairo ini juga mengatakan ketika bertemu dengan orang-orang pintar, ia selalu merasa itu hanya masalah waktu. Sebab suatu saat nanti pasti bisa seperti mereka.

“Saya mengatakan itu untuk menjaga mentalitas supaya nggak gampang minder. Semua hanya soal waktu, asalkan terus berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,” tutur mahasiswa magister yang bercita-cita menjadi guru besar tersebut.

Berjiwa Kompetitif

Banyaknya prestasi tersebut tak lepas dari sosoknya yang berjiwa kompetitif. Sejak di bangku sekolah, Aam juga berkali-kali mendapat prestasi membanggakan dan mendapat ranking 1 paralel se-angkatan berturut-turut.

“Dulu waktu Aliyah (SMA) di Darul Ulum Jombang sering ikut lomba Cerdas Cermat Quran dan Olimpiade PAI, Nahwu Shorof, dan SKI dari berbagai universitas, baik tingkat provinsi maupun nasional. Lumayan sering juara, kalau nggak juara 1 ya harapan 1,” ujar sosok yang menyukai kajian tafsir itu.

Hebatnya, tidak hanya prestasi di bidang keagamaan saja. Ia pernah mendapat juara 1 Lomba Baca Puisi se-Kabupaten Jombang, dan sering mengikuti olimpiade sains khususnya Fisika.

“Pokoknya kalau ikut lomba sebisa mungkin nggak boleh bawa tangan kosong. Ya, meski pernah kalah ketika lomba baca syair Arab,” ungkap mantan Wakil Koordinator Devisi Keilmuan di Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Al-Azhar ini.

Sebagai lulusan terbaik Al-Azhar Kairo, ia berpesan ilmu akan selalu berkaitan dengan kebaikan. Amal saleh yang dilakukan terus-menerus adalah hasil dari ilmu yang bermanfaat.

“Pada akhirnya puncak value seseorang itu terletak pada keistiqamahannya dalam melakukan sesuatu,” tuturnya.

Ia bisa disapa melalui akun Instagram @aamdanten dan sangat terbuka bagi siapapun yang ingin mengajaknya berdiskusi perihal Al-Qur’an dan Tafsir.(*)

Tombol Google News

Tags:

lulusan terbaik Al-Azhar Kairo Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang Mahasiswa Berprestasi