KETIK, JAKARTA – Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) tengah menjadi sorotan publik setelah sejumlah kontroversi mencuat ke permukaan.
Kepemimpinannya di kementerian tersebut menuai protes keras dari ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menudingnya bersikap arogan dan melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap pegawai.
Bagaimana sepak terjang Satryo Brodjonegoro? berikut profilnya:
Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, 5 Januari 1956.
Satryo Soemantri merupakan putra dari Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
Satryo mendapat gelar Sarjana Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB), Magister dan Doktor di bidang Teknik Mesin, University of California, Berkeley, Amerika Serikat.
Karier akademik
- Dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, ITB (1985–2009)
- Berperan dalam pengembangan kurikulum teknik di Indonesia
- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional (1999–2007)
- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih (sejak 20 Oktober 2024)
Kontroversi
Pada Januari 2025, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan publik akibat beberapa isu yang melibatkan dirinya:
Pemecatan Pegawai melalui WhatsApp:
Ia diduga memecat Neni Herlina, Penanggung Jawab Rumah Tangga Kemendikti Saintek, melalui pesan WhatsApp tanpa pemberitahuan resmi. Pemecatan ini diduga terkait keterlambatan pemasangan jaringan Wi-Fi di rumah dinas.
Perlakuan kasar terhadap pegawai:
Beberapa pegawai melaporkan perlakuan kasar dari Prof. Satryo, termasuk tindakan membentak di depan staf lain.
Demonstrasi ASN Kemendikti Saintek
Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendikti Saintek menggelar demonstrasi menuntut evaluasi terhadap kepemimpinan Prof. Satryo, menudingnya arogan dan sewenang-wenang.
Tuduhan kekerasan fisik:
Prof. Satryo diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap pegawai vendor yang bekerja sama dengan Kemendikti Saintek.(*)