Menko Pangan: Kita Harus Swasembada Pangan pada Tahun 2029

Jurnalis: Wisnu Akbar Prabowo
Editor: Millah Irodah

13 Januari 2025 14:55 13 Jan 2025 14:55

Thumbnail Menko Pangan: Kita Harus Swasembada Pangan pada Tahun 2029 Watermark Ketik
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat konferensi pers usai Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Selatan 2025 di Griya Agung Palembang, Senin 13 Januari 2025. (Foto: Wisnu Akbar Prabowo/Ketik.co.id)

KETIK, PALEMBANG – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) menekankan bahwa Indonesia telah memasang target pada tahun 2029 menjadi negara swasembada pangan.

Hal ini dikatakan Zulhas saat mengikuti Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Selatan 2025 di Griya Agung Palembang pada Senin, 13 Januari 2025.

Menurutnya, program swasembada pangan ini menjadi salah satu cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi kekurangan produksi bahan makanan pokok yang terjadi di Indonesia.

“Presiden adalah kepala negara, dan kita di sini ini membantu beliau melaksanakan program pemerintah. Kita harus swasembada pangan pada tahun 2029, itu prioritas,” kata Zulhas.

Zulhas mengatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menyukseskan program swasembada pangan. Pertama, melakukan optimalisasi sawah-sawah yang ada.

Sawah-sawah yang ada di seluruh wilayah di Indonesia, lanjut dia, memiliki kanal-kanal irigasi yang harus diperhatikan dan, jika perlu, direvitalisasi.

Kemudian, optimalisasi sawah itu juga dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang sesuai serta memberikan penyuluhan bagi petani agar mampu mengelola lahan dengan baik.

Cara kedua, yakni dengan membangun atau membuka lahan pertanian baru di wilayah-wilayah potensial, seperti di Sumatera Selatan (Sumsel) dan di Merauke.

Lahan-lahan tersebut nantinya akan dikelola menjadi lahan tanam padi dan jagung sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia.

Untuk mendukung program swasembada pangan tersebut, Zulhas menekankan, pemerintah sudah menekan impor bahan kebutuhan pokok seperti beras, jagung, gula, dan garam, serta mempercepat optimalisasi lahan pertanian.

“Kita tekankan untuk tidak impor lagi, setidaknya beras, jagung, gula, dan garam. Maka beberapa hal ini harus kita lakukan, optimalisasi ini harus kita lakukan,” tegas dia.

Dia juga memproyeksi Sumsel akan menjadi lumbung pangan andalan swasembada pangan. Sumsel, lanjut dia, memiliki potensi lahan rawa mineral seluas 2,1 juta hektare sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ditambah dengan Luas Baku Sawah Sumsel sebesar 519.484 hektare, Zulhas optimis Sumsel bisa menjadi produsen utama beras untuk menyuplai kebutuhan makanan pokok bagi rakyat Indonesia.

“Presiden menginstruksikan kepada kita agar kita bekerja keras dulu, usaha dulu. Oleh karena itu, kita melakukan rapat koordinasi ini kita sudah putuskan, kita tidak impor beras lagi tahun ini,” kata dia. (*)

Tombol Google News

Tags:

swasembada pangan Sumsel Palembang Indonesia   Menko Pangan Zulkifli Hasan Zulhas