KETIK, SERANG – Minggu, 19 Januari 2025 Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Situs Banten Lama yang berada di Kota Serang.
Kedatangan Fadli Zon bersama rombongan mengunjungi Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon, Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, dan Museum Kepurbakalaan Banten Lama.
Selain mengunjungi Situs Banten Lama, kedatangan Fadli Zon ke lokasi tersebut untuk meresmikan Revitalisasi Museum Kepurbakalaan Banten Lama yang berada dibawah naungan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII dan lokasinya memang ada di area wisata Situs Banten Lama.
Di sela-sela kunjungannya Fadli Zon mengingatkan, kebudayaan adalah aset hang penting bagi sebuah bangsa. Terlebih kebudayaan yang ada di Indonesia ini sangat luar biasa.
"Tadi kita sudah lihat bagaimana kekayaan dari berbagai peninggalan warisan budaya masa lalu yang ada di Situs Banten Lama. Tentu ini harus kita rawat bersama," katanya kepada media sebagaimana rilis yang diterima ketik.co.id, Senin malam, 20 Januari 2025.
Fadli menuturkan, setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk Provinsi Banten.
"Peninggalan ini tentu sesuai dengan amanat Undang-Undang yang tidak cukup hanya sekadar dilestarikan dan dilindungi saja. Tapi setelah dilindungi justru harus dikembangkan dan dimanfaatkan serta dibina," imbuh Fadli Zon yang juga dikenal sebagai seorang Budayawan.
Sementara Pj Gubernur Banten A Damenta menuturkan, pelestarian kebudayaan membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak. Ini penting untuk menumbuhkembangkan dan mengedukasi generasi muda.
"Kami menyadari pentingnya pelestarian budaya tidak hanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga membutuhkan sinergi dari stakeholder terkait," tutur A Damenta.
A Damenta menyatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan seluruh penggiat kesenian,kebudayaan, sejarawan, dan para akademisi yang ada di Provinsi Banten.
"Ini perlu dilakukan agar kita tidak kehilangan kaidah lokalnya," terang A Damenta.
Kata dia, dengan adanya kunjungan Menteri Kebudayaan tersebut, tentu diharapkan bisa menjadi pendorong dan semangat dalam upaya melestarikan kebudayaan," tandasnya. (*)
