KETIK, SURABAYA – Banyak cara dilakukan masyarakat Surabaya untuk menunggu waktu berbuka puasa. Salah satunya dengan berkunjung ke Masjid Sunan Ampel.
Dengan menyusuri Jalan Ampel Kembang, masyarakat dibawa ke tengah-tengah suasana kampung arab di kota Pahlawan ini. Alhasil, seketika kita merasa berada di Timur Tengah.
Tidak hanya itu, berbagai jajanan takjil juga dijual para pedagang. Di antaranya kue lumpur, sambosa martabak hingga es permen karet. Yang terakhir ini sempat viral beberapa tahun lalu saat bulan Ramadhan seperti saat ini.
Jika berjalan lagi lebih masuk, pengunjung akan bertemu kawasan pertokoan baju dan kurma. Letaknya tepat sebelum memasuki kawasan pelataran masjid Ampel.
Saat Ketik.co.id berkunjung Rabu sore kemarin, 5 Maret 2025, beberapa masyarakat memilih menunggu adzan Maghrib di dalam masjid sambil membaca Al-quran serta mendengarkan kajian.
Kawasan pelataran Masjid Ampel banyak pedagang baju muslim hingga kurma, Rabu, 5 Maret 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Salah satu pengunjung Makam Sunan Ampel, Hafidz, warga Jombang mengaku selalu menyempatkan diri menunggu berbuka puasa di Masjid Ampel saat Ramadhan tiba.
"Makanannya banyak, apa lagi banyak ilmu yang bisa saya peroleh dari kajian di Masjid," ucapnya, Rabu, 5 Maret 2025.
Hafidz mengaku datang ke kawasan Ampel karena sedang libur berkerja. "Saya langsung dari Jombang berangkat agak siang, sampai sini saya berteduh langsung di masjid," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Indira Pratiwi. Warga Rungkut Surabaya itu mengaku datang ke kawasan Ampel karena ingin mencari takjil khas makanan Timur Tengah.
"Rasanya otentik seperti makanan Timur Tengah. Jadi saya ajak keluarga untuk berbuka puasa di kawasan Ampel ini," ucapnya.
Tidak hanya takjil, pedagang di kawasan Ampel juga menyajikan makanan-makanan khas jazirah Arab. Itu seperti nasi mandhi, Blbriyani hingga kebab. (*)