KETIK, PASURUAN – Program Double Track (DT) SMAN 1 Gondangwetan Kabupaten Pasuruan kembali menyelenggarakan kegiatan Festival Ramadhan 1446 H, 18 – 21 Maret 2025.
Festival digelar di depan sekolah dan memamerkan bazar produk hasil tangan siswa-siswi Double Track SMAN 1 Gondangwetan. Mulai dari DT Pengolahan Pastry Bakery, DT Fotografi yang membuka booth foto, dan fashion on the street oleh DT Tata Rias Pengantin Hijab.
Ada juga barbershop murah dari DT Mandiri Tata Kecantikan Rambut dan kontes variasi sepeda motor karya DT Mandiri TKR. Mereka saling unjuk kebolehan memamerkan dan menjual produk-produk hasil karya masing-masing di bazar bertajuk 'Raih Berkah Bangun Kemandirian Ekonomi' ini.
Sesuai tema, bazar ini bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa Double Track mengembangkan keterampilan wirausaha dan kewirausahaan. Di sini mereka juga belajar pentingnya kemandirian ekonomi dan cara mencapainya.
Tak kalah menarik, hadir pula Naturindo yang memberikan pelayanan cek kesehatan gratis. Beberapa siswa menampilkan live music dan keberadaan pasar murah yang diadakan GontaMart berupa sembako dan baju thrift semakin menambah semaraknya suasana.
Acara semakin meriah dengan lomba vlog Festival Ramadhan bagi siswa SMAN 1 Gondangwetan dan bagi-bagi takjil.
Stan Festival Ramadhan SMAN 1 Gondangwetan menjual produk-produk karya siswa (Foto: Yuni for Ketik.co.id)
Menariknya, di akhir acara ada pembagian santunan kepada siswa yatim piatu SMAN 1 Gondangwetan yang diambil dari sebagian hasil penjualan kegiatan tersebut.
Kepala SMAN 1 Gondangwetan Wawan Pramunadi berharap festival ini bisa menambah pengalaman bagi siswa Double Track untuk memperkaya pengalaman spiritual dan ekonomi.
"Mereka juga mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilan wirausaha dan berempati kepada sesama," ujarnya.
Sama halnya, Fasilitator DT SMAN 1 Gondangwetan Isbahul Hoir mengatakan kegiatan ini bisa melatih para siswa untuk terus berinovasi mengembangkan produk-produk baru.
"Ini memberikan dampak positif bagi siswa Double Track karena bukan hanya mereka belajar mengembangkan keterampilannya dalam berwirausaha, tetapi juga mereka berinovasi menciptakan produk-produk baru dan peluang-peluang baru yang diminati masyarakat,” tegas Isbahul. (*)