KETIK, SURABAYA – Menyambut milad ke-24, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) menggelar resepsi di Grand Ballroom Al Marwah pada Sabtu 30 Novembwr 2024. Acara ini dihadiri sejumlah tamu penting seperti Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Boby Soemiarsono, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa dan 38 Perwakilan Masjid Agung yang ada di Jawa Timur.
Humas Masjid Al-Akbar Helmy M Noor mengatakan pada peringatan milad ke-24 MAS kali ini banyak rangkaian acara yang digelar seperti ziarah makam pendiri MAS di Surabaya dan Jombang pada awal November lalu. Selain itu pihaknya juga menggelar kegiatan potong rambut gratis massal yang di ikuti oleh 240 jemaah.
"Untuk memperingati 24 tahun milad Masjid Al-Akbar Surabaya kami menggelar potong rambut gratis yang di ikuti oleh 240 orang. Insya-Allah menjelang bulan ramadhan kami akan selenggarakan acara serupa dengan jumlah yang lebih banyak," jelas Helmy dalam sambutannya, Sabtu 30 November 2024.
"Selain itu kami juga menggelar bekam gratis yang diikuti oleh sekitar 100 orang jemaah. Acara ini digelar pada Jumat 29 November kemarin yang dilaksanakan setelah sholat Jumat," imbuhnya.
Helmy menambahkan pada kesempatan kali ini pihaknya juga meluncurkan 2 aplikasi baru yakni virtual tour dan reservasi online. Dua aplikasi tersebut diluncurkan sebagai upaya untuk menjawab perkembangan era teknologi saat ini. Melalui aplikasi tersebut pihaknya ingin memberikan pengalaman baru kepada para jamaah yang ingin mengetahui lebih dekat Masjid Al-Akbar Surabaya.
"Dalam mendukung kegiatan dakwah digital kami berinovasi dengan meluncurkan 2 aplikasi baru, yakni virtual tour dan juga reservasi online," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang hadir pada resepsi milad ke-24 MAS menuturkan sebagai lembaga dakwah islam keberadaan kedua aplikasi tersebut menjadi penting untuk pengembangan edukasi di MAS. Seperti aplikasi reservasi dimana jemaah bisa registrasi jika ingin menyelenggarakan suatu acara atau event tertentu.
"Melalui platform registrasi ini sangat penting untuk akses agar para jemaah dalam mendalami sektor-sektor tertentu, karena di MAS ini bukan hanya agama," tutur Khofifah.
Tidak lupa Khofifah juga menyinggung digital library yang menurutnya masih perlu peningkatan lagi. Apalagi terkait kegiatan dakwah islam, dimana ada jemaah yang ingin mengetahui suatu hadist dapat teredukasi. Di digital library juga nantinya jemaah bisa menemukan referensi ayat-ayat tertentu sebagai proses pembelajaran.
"Digital library ini perlu kita maksimalkan lagi karena berkaitan dengan proses pembelajaran. Salah satunya kemudahan menemukan referensi ayat-ayat tertentu," pungkasnya. (*)