KETIK, MALANG – Momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) ternyata membawa berkah bagi penjual di Kayutangan Heritage, salah satunya Sutrisno. Ia merupakan penjual gantungan kunci ukir yang tak pernah sepi oleh pengunjung.
Warga Janti Barat itu menjelaskan dalam satu hari, rata-rata ia dapat meraup keuntungan hingga Rp 300.000, bahkan lebih. Padahal, Sutrisno sendiri mengaku belum ada satu bulan berjualan di Kayutangan Heritage.
"Sebenarnya sudah mulai 15 tahun lalu tapi di Kayutangan baru 2 mingguan. Peminat di sini sangat luar biasa terutama orang dari luar kota," ujarnya, Selasa 31 Desember 2024.
Banyak wisatawan dari luar Kota Malang menjadikan gantungan kuncinya sebagai oleh-oleh maupun untuk dirinya sendiri. Meskipun berjualan dari setelah maghrib namun sekitar pukul 19.30 WIB, Sutrisno sudah mendapatkan hingga 15 pesanan.
"Kalau waktu-waktu padat seperti liburan ini biasanya bisa lebih (pemesan). Satu picis harganya Rp 15.000 itu sudah dapat tiga lapis warna," lanjutnya.
Gantungan kunci milik Sutrisno terbiat dari bahan akrilik. Setiap ada yang pesan, Sutrisno baru akan mengukir akrilik tersebut menjadi nama sesuai pesanan. Untuk menuntaskan satu buah gantungan kunci, Sutrisno membutuhkan waktu sekitar 6 menit.
"Ini memang dari kecil suka bikin kerajinan. Saya belajar otodidak, perlahan kemudian prosesnya gak langsung bagus, belum bisa rapi. Saya biasanya jual satuan, orang beli bisa 3-4 pcs," sambungnya.
Di sepanjang koridor Kayutangan Heritage sendiri terdapat sekitar tiga orang yang berjualan gantungan kunci ukir. Kendati demikian, Sutrisno mengaku tak khawatir menghadapi persaingan yang ada.
"Saya santai saja jualannya, mengalir. Rezeki sudah ada yang mengatur dan kalau jualan di sini laku semua. Pembeli pun bisa memilih mau ambil garapan siapa, tergantung selera masing-masing," tutupnya.