KETIK, LUMAJANG – Sejumlah unggahan media sosial yang dilakukan sejumlah pendukung bakal cabup dan cawabup Lumajang dinilai Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Lumajang sudah mulai memanas dan seharusnya netizen dapat menahan diri untuk menciptakan Pilkada damai.
Koordinator Presidium KAHMI Lumajang DR. H. Muhammad Mudhofar, M.Si kepada media ini mengatakan, unggahan sejumlah netizen dalam beberapa pekan terakhir dirasa mulai memanas yang dipicu oleh saling dukung kepada kandidat tertentu pada Pilkada Lumajang November mendatang.
"Kita berharap netizen Lumajang bisa menahan diri, dan tetap bersikap bijak kepada kandidat bupati yang didukungnya. Tidak perlu menjatuhkan kandidat tertentu dengan tujuan menaikkan elektabilitas calon yang didukungnya," kata Mudhofar.
Dikatakannya, sejumlah platform media sosial yang belakangan mulai tampak memanas dengan ungganan netizen terkait Pilkada Lumajang di antaranya Facebook dan Tik Tok.
"Memang sekarang ini eranya media sosial termasuk di dalamnya unggahan dalam bentuk video. Ini jangan sampai menjadi sarana untuk saling menjatuhkan, karena disamping meninggalkan jejak digital, juga tidak berkontribusi positif terhadap terciptanya Pilkada damai di Kabupaten Lumajang," ujar Mudhofar kemudian.
Mudhofar yang juga ASN di Kantor Kemenag Lumajang ini mengatakan, Pilkada dan momen politik lainnya merupakan hal biasa yang selalu terjadi dalam kurun waktu tertentu.
"Ini sebenarnya kan momentum politik biasa yang selalu terjadi dalam lima tahun, harapan kami netizen bisa menahan diri dan tidak berlebihan dalam memberikan dukungan kepada kandidat tertentu. Jangan sampai ada permusuhan yang diakibatkan oleh unggahan di media sosial," katanya lagi.
Lebih jauh Mudhofar berharap momen Pilkada ini bisa terlaksana dengan baik, dan menghasilkan pemimpin yang akan membawa Lumajang lebih baik untuk lima tahun ke depan.
"Mari kita kedepankan unggahan yag damai dan menyongsong Pilkada Lumajang ini dengan hati yang dingin," harapnya.(*)
