KETIK, KEDIRI – Sebuah pengalaman menarik dirasakan CEO Ketik.co.id, Kiagus Firdaus saat mengunjungi area Tabulampot Indonesia milik Agus Joko Susilo di Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Rabu 15 Januari 2025. Kunjungan ini disambut hangat pemilik kebun yang sekaligus memperkenalkan durian premium jenis Black Thorn dan Musang King dipanen langsung dari pohonnya.
Kesempatan untuk mencicipi durian premium dari kebun pribadi Agus menjadi pengalaman istimewa. Agus menjelaskan bahwa durian premium memiliki keunggulan dari segi rasa, kualitas, hingga nilai ekonominya.
"Durian premium memang terbilang mahal, tetapi satu bijinya sudah setara dengan menikmati satu buah durian biasa. Dari sisi ekonomi juga sangat menguntungkan karena harga per buahnya bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta, tergantung berat dan jenis," ungkap Agus.
Kebun seluas 1,2 hektare milik Agus, terdapat dua jenis durian premium yang paling diminati, yaitu Black Thorn dan Musang King. Kedua jenis durian ini memiliki ciri khas unik yang membuatnya berbeda dari durian lokal lainnya.
Durian Black Thorn, atau yang dikenal sebagai durian duri hitam, merupakan varietas langka asal Malaysia. Ciri khasnya terletak pada warna daging buah yang kuning keemasan dengan rasa pahit manis yang memikat. Biji durian ini sedang tidak terlalu kecil, sehingga daging buahnya terasa lebih melimpah.
"Durian Black Thorn ini sulit ditemukan di pasar lokal. Keunikan dan kelangkaannya membuat harga durian ini cukup mahal, tetapi rasa dan kualitasnya tidak pernah mengecewakan," ujar Agus.
Sementara itu, durian Musang King dikenal dengan bentuk buahnya yang bulat lonjong sempurna, dengan bagian bawah lebih membulat dibanding atasnya. Daging buah Musang King memiliki tekstur lembut seperti pasta dengan sedikit rasa pahit yang menjadi ciri khasnya.
"Durian Musang King memiliki rasa yang berbeda dari Black Thorn. Keduanya sama-sama diminati pelanggan, tetapi setiap orang biasanya memiliki favorit masing-masing," tambahnya.
Yang membuat durian-durian ini semakin spesial adalah Agus menanam dan membudidayakan sendiri kedua jenis durian tersebut di kebunnya. Menurut Agus, perawatan pohon durian premium membutuhkan perhatian khusus untuk menghasilkan buah berkualitas tinggi. Selain itu dengan pengalamannya di dunia perbibitan membuat hasil dari kedua jenis durian ini berbeda dengan lainnya.
"Saya tanam sendiri Black Thorn dan Musang King ini, sehingga rasanya berbeda dibandingkan durian sejenis yang ditanam di tempat lain. Selain itu dagingnya juga cukup besar. Faktor tanah, cuaca, dan metode perawatan sangat memengaruhi rasa durian,” jelasnya.
Durian Musangking (kiri) dan durian Black thorn (kanan). (foto : Anis/Ketik.co.id).
Agus juga membagikan tips sederhana untuk membedakan kedua jenis durian premium ini:
1. Daging Buah Black Thorn memiliki daging buah yang lebih kuning keemasan atau oranye dibandingkan Musang King.
2. Rasa Black Thorn cenderung lebih manis dengan sedikit rasa pahit, sedangkan Musangking memiliki rasa yang lebih dominan pahit lembut.
3. Bentuk Buah Musang King memiliki bentuk buah yang lebih bulat lonjong, sedangkan Black Thorn berbentuk lebih cenderung bulat sempurna.
4. Biji Musang King lebih kecil dibandingkan Black Thorn, sehingga daging buahnya lebih banyak.
Agus mengungkapkan, durian premium tidak hanya menjadi buah yang memanjakan lidah tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain dijual secara langsung, ia juga menerima pemesanan dari luar daerah, termasuk pembeli dari kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Tak hanya buah, di kebun ini Agus menyediakan bibit durian premium tersebut.
"Kalau di kebun bibit ini kami banyak menerima pesanan juga dari luar daerah. Ini menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan, khususnya bagi petani di wilayah Kediri," kata Agus.
Dengan cita rasa khas dan kualitas unggul, Black Thorn dan Musangking dari Desa Jambu tidak hanya menjadi primadona bagi pecinta durian, tetapi juga simbol keberhasilan budidaya lokal yang mampu bersaing di pasar premium.
Bagi Anda yang ingin mencicipi sensasi durian premium ini, atau mau belajar untuk budidaya tanaman tersebut, kunjungan ke kebun Agus Joko Susilo bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. (*).